Menekuni cabang menembak nomor skeet tak membuat Amber Hill melupakan sisi femininnya. Penembak belia berusia 18 tahun itu mengaku tak bisa jauh dari perlengkapan riasnya jika berada di luar arena menembak.
Penulis: Ferry Tri Adi
Bahkan, ketika mengikuti kamp pelatihan tim Britania Raya untuk Olimpiade Rio 2016, Hill juga mengambil kursus kecantikan. Ya, Hill memang ingin menjadi perias artis jika tak menjadi “juara” di dunia menembak.
Namun, terlepas dari hal tersebut, gadis cantik kelahiran Windsor, Inggris, 21 August 1997, itu menganggap melakukan hal lain di luar olahraga bisa menjaga fokusnya.
“Di luar olahraga, saya seorang gadis feminin. Saya pikir sangat penting melakukan suatu kegiatan di luar olahraga. Hal itu bisa menjaga fokus pikiran. Anda bisa fokus kepada hal-hal lain daripada hanya menembak,” tutur Hill di BBC.
Demi mendukung gayanya, peraih emas European Games ini juga melengkapi peralatan menembaknya dengan aksesori yang berbau feminin. Beberapa waktu lalu, Hill pamer peluru merah jambu di Instagram pribadinya @amberjohill.
Dukungan Kakek
Hill memang gagal meraih medali di Olimpiade Rio 2016. Ia tersingkir di semifinal karena berada di peringkat enam. Dari 16 sasaran di depannya, peraih BBC’s Young Sports Personality of the Year itu hanya berhasil mengenai 13 target.
Meski kecewa, Hill mengaku bahagia mendapat kesempatan perdana tampil di ajang sekelas Olimpiade. “Saya kecewa tidak mendapat medali emas, tapi merasa beruntung memperoleh kesempatan ini,” katanya di Dailymail.
Jawara ISSF (International Shooting Sport Federation) World Cup 2013 itu berkenalan dengan dunia menembak dari sang kakek, Bill Rogers.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.690 |
Komentar