Banyak perubahan di dalam kubu Sevilla memasuki musim 2016/17, mulai dari pergantian pelatih sampai pindahnya beberapa pemain andalan musim lalu.
Penulis: Dian Savitri
Pelatih Unai Emery pindah ke Paris Saint-Germain. Ever Banega, Kevin Gameiro, dan Grzegorz Krychowiak juga pergi. Demikian pula dengan Coke dan Jose Antonio Reyes, dua pemain lokal yang punya pengaruh besar di ruang ganti.
Jorge Sampaoli masuk menggantikan Emery dan seiring dengan masuknya pelatih asal Argentina itu, hadir empat pemain dari Argentina pula: Gabriel Mercado, Joaquin Correa, Luciano Vietto, dan Matias Kranevitter.
Mereka berempat melengkapi sembilan pemain baru yang direkrut oleh Sampaoli sejauh ini. Satu lagi, Franco Vazquez berasal dari Italia namun berdarah Argentina.
Turbulensi mulai muncul. Karena banyaknya pemain baru, plus pelatih baru, gaya bermain pun berubah. Di bawah kepelatihan Emery, Sevilla adalah sebuah tim yang mengandalkan serangan balik dan punya penguasaan bola rata-rata di bawah 50 persen.
Kontras dari Emery, Sampaoli ingin timnya mendominasi permainan dengan penguasaan bola setinggi mungkin, pergerakan yang lincah, dan tekanan yang menyesakkan lawan.
“Semuanya berubah. Pelatih, filosofi bermain, gaya bermain, metodologi. Kami berusaha untuk beradaptasi secepat mungkin sebab waktu sangat pendek,” kata bek Daniel Carrico, satu dari empat pemain tersisa dari skuat yang memenangi Liga Europa 2014, kepada ESPN FC.
Namun, harapan Carrico itu belum kesampaian. Setidaknya, Sevilla sudah kalah dari Real Madrid pada Piala Super Eropa, 9 Agustus lalu. Sevilla takluk 2-3 melalui perpanjangan waktu.
Sevilla kalah lagi pada partai pertama Piala Super Spanyol. Melawan Barcelona di Ramon Sanchez Pizjuan, 14 Agustus lalu, Sevilla menyerah 0-2.
Pada dua pertandingan itu, Sampaoli memakai formasi yang berbeda. Melawan Madrid, formasi adalah 3-4-3, sedangkan menghadapi Barcelona memakai 4-4-2. Akan tetapi, dua formasi itu belum menampakkan hasil positif.
Musim lalu Emery paling sering memainkan formasi 4-2-3-1 di segala medan; La Liga, Liga Champion, Copa del Rey, Liga Europa, dan Piala Super Eropa. Ia hanya tiga kali memakai 4-4-2 dan dua kali dengan 4-3-3.
Semoga saja Sevilla kalah karena lawan yang dihadapi adalah rivalrival kelas berat. Bisa jadi ketika La Liga telah bergulir, formasi apa pun yang dipakai Sampaoli akan ampuh menghadapi klub-klub selain Madrid dan Barcelona.
DATA KLUB
Nama: Sevilla Futbol Club SAD; Julukan: Sevillistas, Los Rojiblancos, Los Nervionenses, El Grande de Andalucia; Berdiri: 25 Januari 1890; Stadion (Kapasitas): Ramon Sanchez Pizjuan (42.500); Presiden: Jose Maria del Nido; Chairman: Jose Castro Carmona; Situs: www.sevillafc.es
SKUAT
KIPER: 1-Sergio Rico, 13-David Soria
BEK: 5-Timothee Kolodziejczak (PRA), 23-Adil Rami (PRA), 6-Daniel Carrico (POR), 21-Nicolas Pareja (ARG), 2-Benoit Tremoulinas (PRA), 18-Sergio Escudero, 25-Mariano (BRA), 24-Gabriel Mercado (ARG)
GELANDANG: 15-Steven N'Zonzi (PRA), 4-Matias Kranevitter (ARG), 8-Vicente Iborra, -Sebastian Cristoforo (URU), 11-Joaquin Correa (ARG), 19-Ganso (BRA), 14-Hiroshi Kiyotake (JPN), 17-Pablo Sarabia
PENYERANG: 10-Evgen Konoplyanka (UKR), 7-Michael Krohn-Dehli (DEN), 20-Vitolo, 22-Franco Vazquez (ITA), 9-Luciano Vietto (ARG), 12-Wissam Ben Yedder (PRA), -Juan Munoz
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.690 |
Komentar