Pemandangan langka terjadi akhir pekan lalu ketika Atep mencetak gol ke gawang Barito lewat sundulan sembari menjatuhkan diri. Inilah gol kedua "Lord Atep" di TSC dan yang pertama sejak Maung Bandung kembali ditukangi oleh Djadjang Nurdjaman.
Penulis: Andrew Sihombing/Fifi Nofita/Budi Kresnadi
Performa Atep di TSC memang menarik. Tidak seperti saat banyak menjadi cadangan ketika Persib menjuarai LSI pada 2014, gelandang 31 tahun ini rajin bermain sejak sepak mula, baik di era Dejan Antonic maupun Djanur. Sudah sembilan kali ia dipasang sebagai starter di TSC.
Hanya, jalan yang harus ditempuh sang pemain untuk mengubah sarkasme bobotoh masih jauh. Julukan "Lord" alias Tuan untuk Atep bukanlah murni pujian. Atep diibaratkan Nicklas Bendtner, yang juga dianugerahi julukan serupa setelah performanya anjlok jauh di bawah ekspektasi pendukung Arsenal.
Demikianlah kisah Atep bersama Maung Bandung. Hijrah dari Persija pada 2008, ia sempat menjadi idola bobotoh sebelum performanya melorot sejak diserahi tugas menggantikan Maman Abdurahman sebagai kapten pada 2013.
Di TSC, Atep memang sudah mengenyam 808 menit bermain. Penampilannya tidak jelek, terutama saat diturunkan di sayap kiri, tetapi juga tidak istimewa.
Bukan Stamina
Salah satu indikatornya, selain ia sudah enam kali menjadi cadangan di TSC, Atep hanya sekali bermain penuh saat dipasang sebagai starter, yakni melawan Perseru. Hal ini bukan karena stamina.
"Soal pergantian pemain adalah hak pelatih. Tetapi, semua pemain Persib sanggup bermain 90 menit," kata pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya.
Artinya, peran Atep bukan tak bisa digantikan pemain lain dan hal itu disadari sang pemain.
"Persaingan di pos penyerang sayap memang ketat. Saya sendiri siap main 2x45 menit. Tidak masalah bila kurang. Yang penting, saya sudah tampil total," ujarnya.
Atep masih harus memberikan lebih banyak bukti bila tak ingin terus dicap sebagai anak kesayangan Manajer Umuh Muchtar.
Salah satunya bisa dengan menjadi pahlawan di laga tandang, yang notabene masih menjadi kendala Persib di TSC. Persib hanya meraih 5 dari kemungkinan 21 poin tandang di TSC.
"Pemain seperti memiliki perasaan kalah sebelum bertanding jika tampil di kandang lawan. Bila Persib ingin masuk ke papan atas, Djadjang harus segera membenahi mentalitas pemain dan konsistensi permainan tim," kata legenda Persib, Robby Darwis.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar