Partai El Clasico pada 10 Desember 2011 menjadi catatan merah dalam karier Victor Valdes. Dia melakukan blunder yang berujung gol pembuka Real Madrid.
Saat pertandingan belum genap 20 detik, Valdes melihat tidak ada ruang untuk melepaskan operan datar. Namun, dia memaksakan diri untuk mengirim bola ke sisi kiri pertahanan. Alhasil, bola berakhir di kaki Angel Di Maria.
Setelah dua sentuhan dari Di Maria dan Mesut Oezil, bola liar tersaji di mulut gawang. Tanpa ragu, Karim Benzema melepaskan tendangan voli untuk menaklukkan Valdes.
Baca Juga:
- Ucapan Spesial dari Jokowi dan JK untuk Tontowi/Liliyana
- Leicester City Perpanjang Kontrak 'Pesulap Klub' Hingga 2020
- Wayne Rooney Dicap Gendut dan Lamban
Menariknya, Valdes bukan menerima kritik, melainkan pujian dari Josep Guardiola, pelatih Barcelona ketika itu. Valdes dianggap memiliki kepercayaan diri karena tidak panik dengan membuang bola ke depan.
"Saya lebih memilih kehilangan bola dengan cara seperti itu daripada kehilangan kontrol permainan," tutur Guardiola setelah pertandingan.
"Jadi, sebuah momen sempurna ketika Valdes tetap memainkan bola setelah gol pertama. Dia menunjukkan komitmen terhadap pendekatan kami," ucap sang pelatih.
Penuturan Guardiola mengonfirmasi kesukaannya terhadap tipikal sweeper-keeper, penjaga gawang yang dituntut terlibat membangun serangan dan meninggalkan sarang untuk memotong serangan balik lawan.
Di Bayern Muenchen, lakon serupa dijalani Manuel Neuer. Selama tiga musim Guardiola memimpin Bayern, akurasi umpan Neuer selalu di atas 80 persen.
Editor | : | |
Sumber | : | Sky Sports, Guardian, Daily Mail, BBC |
Komentar