Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016 tepat pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tontowi/Liliyana tertinggal 0-1 lebih dulu pada perebutan poin pertama gim kesatu. Namun, mereka langsung memegang kendali permainan begitu memenangi poin berikutnya.
Pasangan yang menjadi unggulan ketiga ini berturut-turut unggul 4-1, 6-2, dan 9-2, sebelum akhirnya mencapai fase interval dalam kedudukan 11-4.
Selepas interval, pertarungan antara kedua pasangan mulai berjalan ketat. Chan/Goh mampu memangkas selisih poin dari 6-13 menjadi 9-13.
Tontowi/Liliyana kembali menjauh setelah meraih tiga poin beruntun dalam kedudukan 15-11. Mereka unggul 18-11.
Tontowi/Liliyana memastikan gim pertama menjadi milik mereka setelah sodoran Liliyana di depan net gagal dikembalikan Goh.
Unggul satu gim menambah kepercayaan diri Tontowi/Liliyana. Pasangan nomor tiga dunia ini memimpin skor 5-3.
Chan/Goh sempat mendekat setelah memenangi tiga poin beruntun dalam kedudukan 6-10, tetapi Tontowi/Liliyana mampu bertahan. Mereka menutup interval gim kedua dengan 11-9 lewat smes keras yang dilepaskan Tontowi ke sisi kanan lapangan.
Tontowi/Liliyana kembali menemukan irama permainan pada paruh kedua. Bermain lebih cerdik, Tontowi/Liliyana berhasil memenangi empat poin beruntun. Mereka unggul 16-10.
Chan/Goh masih bisa menambah dua poin lagi. Namun Tontowi/Liliyana tetap tak terkejar. Mereka menyudahi perlawanan Chan/Goh setelah pengembalian Goh saat beradu pukulan drive membentur net.
Kemenangan Tontowi/Liliyana ini mengembalikan tradisi medali emas Olimpiade yang diraih tim bulu tangkis Indonesia. Sejak pertama kali memenangi medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992, tim bulu tangkis Merah Putih baru sekali gagal menyumbang medali emas yakni pada Olimpiade London 2012.
Sementara itu, medali perunggu Olimpiade Rio 2016 menjadi milik pasangan nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Mereka memenangi medali ini setelah mengalahkan rekan senegara, Xu Chen/Ma Jin, 21-7, 21-11.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar