Dennis Bergkamp merupakan salah satu pemain yang tampil memikat pada Piala Dunia 1998 di Prancis. Dalam usia 29 tahun, dia menjadi momok bagi lawan-lawan tim nasional Belanda.
Menjelang Piala Dunia 1998, Bergkamp memang sudah menjadi andalan Belanda yang kala itu diasuh Guus Hiddink. Pada fase kualifikasi saja, Bergkamp sukses mencetak tujuh gol dari enam laga.
Tak heran, pria berjulukan "Non-Flying Dutchman" itu sudah diperhitungkan sebelum dimulainya Piala Dunia 1998.
Pada turnamen tersebut, Belanda tergabung di Grup E bersama Belgia, Korea Selatan, dan Meksiko.
Bergkamp mencetak satu gol dan mengkreasi assist bagi rekannya, Philip Cocu, saat Belanda berhadapan dengan Korea Selatan.
Penampilan impresifnya kemudian berlanjut pada pertandingan ketiga Grup E melawan Meksiko. Pada laga ini, Bergkamp tak mencetak gol, tetapi dia menjadi kreator untuk gol kedua Cocu di Piala Dunia 1998.
Dengan catatan sekali menang dan dua kali imbang, Belanda meraih lima poin. Namun, mereka lolos sebagai juara grup berkat keunggulan agresivitas gol atas Meksiko.
Memasuki fase knock-out, Hiddink praktis mengandalkan Bergkamp berkat performa impresifnya.
Pada fase inilah, Bergkamp menorehkan momen yang akan selalu dikenang, yakni aksi briliannya kala berjumpa dengan Argentina pada babak perempat final.
Dalam pertandingan tersebut, Belanda bermain dengan formasi 4-4-2 sejajar. Bergkamp dipasangkan dengan Patrick Kluivert sebagai juru gedor andalan.
Kombinasi Kluivert dan Bergkamp pada laga ini terbukti ampuh. Berkat kekompakan keduanya, Belanda sukses unggul saat laga memasuki menit ke-12.
Berawal dari umpan Ronald de Boer, bola kemudian disundul Bergkamp ke arah Kluivert yang tak terkawal di kotak penalti. Kluivert pun dengan mudah menaklukkan kiper Argentina, Carlos Roa.
Meskipun demikian, keunggulan Belanda atas Argentina tak bertahan lama. Sebab, lima menit selang gol Kluivert, Argentina sanggup membalasnya melalui sepakan Claudio Lopez.
Hingga menit ke-80, kedudukan masih imbang 1-1. Kekuatan kedua tim yang berimbang membuat sebagian besar orang berpikir bahwa laga akan dilanjutkan ke babak tambahan.
Akan tetapi, anggapan itu ternyata salah. Aksi fenomenal Bergkamp pada menit ke-89 menjadi penentu kemenangan Belanda untuk lolos ke babak semifinal.
Proses gol berawal dari kaki Frank de Boer yang kini merupakan pelatih Inter Milan. Saat menguasai bola dari lini belakang, De Boer melepaskan umpan lambung dari jarak sekitar 50 meter ke depan setelah melihat keberadaan Bergkamp.
Dengan teknik kontrol bola yang baik, Bergkamp sukses menerima umpan De Boer. Kemudian, Bergkamp secara cekatan mengecoh bek Argentina, Roberto Ayala, dan menceploskan bola dengan kaki kanan ke arah pojok gawang.
#OnThisDay in 1998
— Bleacher Report UK (@br_uk) July 4, 2016
World Cup quarter-final
Netherlands vs. Argentina
Dennis Bergkamp pic.twitter.com/spH3UK3J9V
Seketika Stadion Velodrome, Marseille bergemuruh. Komentator pertandingan pun berkal-kali menyebutkan nama Bergkamp dengan penuh semangat.
Jika dilihat secara seksama, gol tersebut memang tercipta dengan begitu luar biasa dan sangat identik dengan ciri khas permainan Bergkamp.
"Bergkamp hanya membutuhkan sedikit sentuhan untuk mencetak gol. Bahkan, terkadang dia cuma butuh satu sentuhan, sedangkan yang lain butuh dua sampai tiga sentuhan," kata Arsene Wenger, pelatih Bergkamp di Arsenal.
Gol ke gawang Argentina merupakan gol ke-36 Bergkamp untuk Belanda. Jumlah tersebut mengantarkan Bergkamp menjadi pencetak gol terbanyak Belanda saat itu, melewati rekor gol Faas Wilkes.
Sayangnya, euforia gol Bergkamp tak berimbas gelar untuk Belanda. Pada babak semifinal, Belanda disingkirkan oleh Brasil melalui drama adu penalti.
Kendati begitu, penggemar sepak bola era 90-an mungkin bakal sulit melupakan aksi impresif Bergkamp sepanjang Piala Dunia 1998. Gol Bergkamp ke gawang Argentina menjadi momen yang akan selalu dikenang.
Editor | : | |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar