Kedatangan Frank de Boer (46) diharapkan memercikkan aura positif di tubuh Inter Milan. Hanya, sang arsitek asal Belanda tidak mau sesumbar menyinggung torehan prestasi buat I Nerazzurri (Hitam-Biru).
De Boer mencatat kesan pertama yang positif di Inter. Penerus Roberto Mancini itu melakoni debut dengan kemenangan 2-0 pada laga uji coba kontra Celtic FC.
Racikan awal De Boer membuat skema permainan Inter lebih cair. Namun, legenda Ajax Amsterdam itu menilai timnya masih jauh dari kata sempurna.
Baca Juga:
- Andik Vermansah Jadi Pemenang Lomba Joget 17-an
- Bocoran Isi Pertemuan Makan Malam Barcelona dengan Valencia
- Maria Londa: Ini Hari yang Saya Tunggu
Ia meminta waktu untuk menerapkan filosofinya secara utuh ke dalam skuat. Maklum, De Boer baru ditunjuk dua minggu sebelum start Serie A 2016-2017.
"Tim Inter saya yang sejati hanya bisa dilihat setelah empat bulan. Pada Januari nanti, kami akan mengetahui siapa kami sebenarnya. Saya belum lama di Inter dan kompetisi dimulai minggu depan," katanya pada La Gazzetta dello Sport.
De Boer memahami tim Inter sekarang masih merupakan kerangka skuat peninggalan Mancini, sehingga dirinya tidak mau memaksakan dinamika baru secara cepat buat anak asuhnya.
Hal itu termasuk penerapan metode teknik dan sistem latihan.
"Saya dan staf harus berhati-hati soal intensitas latihan. Jika tak mampu menangani aspek fisik pemain, kami akan dilanda cedera sebulan dari sekarang," ucap De Boer.
Candreva's got his eye in! Look at this pearler from training earlier...https://t.co/dHgVhYJCVw
— F.C. Internazionale (@Inter_en) August 14, 2016
Dia mengambil contoh dinamika kilat ala Juergen Klopp di Liverpool FC musim lalu yang berefek negatif bagi kondisi fisik pemain.
"Saya ingat Klopp tiba di Liverpool pada Oktober dan langsung mencoba menerapkan latihan ketat ala Borussia Dortmund. Hasilnya, setidaknya mereka punya sembilan problem cedera," ujar De Boer.
Lantas, bagaimana dengan pemilihan taktik sang meneer?
"Benar saya memilih 4-3-3, tapi kami bisa menerapkan pola yang lain juga seperti 4-2-3-1. Tak ada yang salah dengan perubahan. Saya ingin tim ini mampu memodifikasi antara dua-tiga taktik, bahkan dalam laga yang sama," ucap pengoleksi 112 caps buat timnas Belanda itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar