Mantan pemain belakang Manchester United, Paul Parker, mendiskreditkan kemampuan Paul Pogba dalam bertahan. Oleh karenanya, Jose Mourinho disarankan agar tidak menduetkan Pogba dengan Marouane Fellaini sebagai jangkar.
Asumsi Parker didasari performa Pogba bersama tim nasional Prancis pada Piala Eropa 2016. Di turnamen tersebut, Pogba sering ditugaskan menjadi gelandang jangkar dalam formasi 4-2-3-1.
Hasilnya, kiprah Pogba tidak terlalu menakjubkan. Fantasi dan tembakan jarak jauh sang pemain jarang terlihat. Dia juga cuma menyumbang masing-masing satu gol dan assist.
"Kita bisa melihat pada Piala Eropa. Dia tampak tersesat saat Perancis tidak menguasai bola," kata Parker.
"Jadi, sebuah hal sia-sia menempatkan Pogba di posisi jangkar. Sebab, dia bukanlah Claude Makelele atau Mikel John Obi. John Obi cenderung mendekat ke daerah pertahanan," tutur Parker.
124 - Paul Pogba had more shots (inc blocked) than any other midfielder in the big five leagues last season. Drive. pic.twitter.com/aLkB4JSe8Z
— OptaJoe (@OptaJoe) July 19, 2016
Menurut Parker, lebih ideal apabila Pogba diberikan tugas lebih ofensif. Dengan begitu, Pogba bisa mengulangi penampilan impresifnya bersama Juventus, di mana dia menyumbang 16 assist pada musim 2015-2016.
Hanya, Jose Mourinho diyakini mengalami dilema apabila harus menurunkan Pogba di belakang Zlatan Ibrahimovic.
"Masih ada Wayne Rooney. Dia seolah harus diturunkan meski sebetulnya tidak pantas mendapatkan tempat di tim inti," kata Parker.
Pogba sendiri diprediksi melakoni debut saat Man United melawan Southampton pada partai Premier League di Stadion Old Trafford, Jumat (19/8/2016).
[video]http://video.kompas.com/e/5042595506001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | |
Sumber | : | Transfermarkt, Opta, Goal |
Komentar