Mantan penyerang Manchester City dan Aston Villa, Dalian Atkinson, tewas secara tragis. Dia meninggal setelah ditembak oleh pihak kepolisian menggunakan senjata kejut atau Taser pada Senin (15/8/2016) waktu setempat, setelah berusaha membunuh ayahnya yang berusia 85 tahun.
Para saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat pria 48 tahun sempoyongan dan berteriak "Saya adalah Mesias" sebelum ditembak empat atau lima kali, bahkan ketika sudah jatuh di lantai. Masih dari kesaksian orang yang melihat insiden tersebut, polisi juga menendang Atkinson saat dia sudah terkapar, sebelum memanggil ambulance 20 menit kemudian.
Menurut penuturan saudara Atkinson, Kenroy (53), saudaranya tersebut mengalami depresi setelah mengalami gagal ginjal sehingga harus cuci darah. Dia mencoba mencekik ayahnya, Ernest Atkinson, yang tinggal di Telford, Shropshire sambil berteriak akan membunuhnya.
"Dia mencekik ayah dan mengatakan akan membunuhnya. Dia mengatakan kepada ayah bahwa dia telah membunuh saya, saudara kami Paul dan saudari Elaine dan sekarang akan membunuhnya. Dia sedang tidak waras," ujar Kenroy kepada The Sun.
Sementara itu pihak kepolisian West Mercia mengatakan bahwa mereka mendapatkan panggilan darurat dari sebuah rumah di Telford, Inggris Tengah, pada Senin dini hari sekitar pukul 01:30 waktu setempat. Sang penelpon mengaku mendapatkan serangan.
Polisi yang tiba di lokasi langsung menembakkan senjata kejut ke tubuh Atkinson. Korban sempat mendapatkan pertolongan medis tetapi akhirnya meninggal dunia.
Soal prosedur yang menelan korban ini, pohak kepolisian mengatakan mereka tidak dapat berkomentar lebih jauh, karena hal ini telah dirujuk ke Komisi Pengaduan Polisi Independen. Pengawas kepolisian menyatakan bahwa petugasnya telah memulai investigasi dan akan merilisnya pada Senin mendatang.
Memang, penggunakan senjata kejut ini masih meninbulkan pro dan kontra. Sejumlah kelompok hak sipil angkat bicara tentang keprihatinan mereka atas peningkatan penggunaan senjata kejut dan risiko yang ditimbulkan. Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Inggris, kepolisian melepaskan tembakan senjata kejut sebanyak 1.921 kali.
Semasa berkarier, Atkinson berposisi sebagai penyerang dan memulai karier profesionalnya bersama klub Ipswich Town. Dia pernah memperkuat beberapa klub ternama seperti Aston Villa, Fenerbahce, dan Manchester City. Pria kelahiran 21 Maret 1968 itu juga pernah memperkuat klub asal Korea Selatan, Daejon Citizen dan Jeonbuk Hyunadai Motors.
Atkinson pernah menciptakan gol spektakuler ke gawang Manchester United saat memperkuat Aston Villa pada partai final Piala Liga Inggris 1994. Dia membawa Aston Villa menang dengan skor 3-1.
Dia juga menjadi pemain pertama yang memenangkan penghargaan gol terindah Premier League 1992-1993. Gol itu dia cetak kala memperkuat Aston Villa pada laga melawan Wimbeldon.
Meksipun tak pernah memperkuat tim senior, Atkinson tercatat pernah bermain di timnas Inggris B pada tahun 1990. Dia menjadi pencetak gol tunggal The Three Lions ketika dikalahkan Irlandia dengan skor 1-4.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Reuters, DAILYMAIL |
Komentar