Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil melangkah ke babak final Olimpiade Rio 2016 setelah mengatasi rival beratnya, Zhang Nan/Zhao Yunlei (China).
Tontowi/Liliyana melaju ke final seusai mengatasi Zhang/Zhao (China) dengan 21-16, 21-15 pada laga yang berlangsung di Riocentro-Pavilion 4, Selasa (16/8/2016) pagi WIB.
Keberhasilan unggulan ketiga ini membuat Indonesia menggantungkan harapan kepada mereka untuk meneruskan tradisi medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis yang sempat terhenti pada Olimpiade London 2012.
Sebelum menjalani partai puncak pada Rabu (17/8/2016) waktu setempat, berikut fakta seputar kesuksesan Tontowi/Liliyana.
1. Jadi Satu-satunya Wakil yang Tersisa
Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melaju ke partai final Olimpiade Rio 2016.
Indonesia sebenarnya mengirimkan 10 pemain pada Olimpiade edisi ke-31 ini, namun dua wakil langsung tersingkir pada penyisihan grup.
Mereka adalah pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan tunggal putri Lindaweni Fanetri.
Sementara itu, wakil yang terhenti pada babak perempat final adalah pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan Praveen Jordan/Debby Susanto yang kalah dari Tontowi/Liliyana,
Adapun tunggal putra Tommy Sugiharto terhenti pada babak perdelapan final.
2. Olimpiade Kedua
Bagi Tontowi/Liliyana, ini merupakan Olimpiade kedua mereka sebagai pasangan. Pada Olimpiade London 2012, langkah mereka terhenti pada babak perempat final.
Sementara itu, Olimpiade Rio 2016 merupakan Olimpiade ketiga bagi Liliyana. Sebelumnya, dia pernah tampil pada Olimpiade Beijing 2008 saat masih berpasangan dengan Nova Widianto dan meraih medali perak.
Kala itu, Nova/Liliyana kalah dari Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung (Korea Selatan) dengan 12-21, 17-21.
Olimpiade tahun ini akan menjadi Olimpiade terakhir bagi Liliyana. Oleh karena itu, dia ingin menuntaskan karier di cabang bulu tangkis dengan meraih medali emas yang sudah dinantikannya selama delapan tahun.
3. Selalu Menang Dua gim
Dalam perjalanan menuju partai final, Tontowi/Liliyana selalu melaluinya dengan kemenangan dua gim langsung.
Pada laga perdana penyisihan Grup C Olimpiade Rio 2016, Tontowi/Liliyana menang atas Robin Middleton/Lean Choo (Australia) 21-17, 21-8 dalam laga berdurasi 25 menit.
Saat bertemu wakil Thailand, Bodin Isara/Savitree Amitrapai, pada laga kedua penyisihan grup, Tontowi/Liliyana menang 21-11, 21-13.
Selanjutnya, Tontowi/Liliyana menuntaskan babak penyisihan Grup C dengan status juara. Mereka finis di urutan teratas setelah mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Yung, 21-15, 21-11.
Chan/Goh kemudian menjadi lawan yang akan dijumpai Tontowi/Liliyana pada partai final.
Pada babak perempat final, Tontowi/Liliyana mengalahkan rekan senegaranya, Praveen Jordan/Debby Susanto, dengan 21-16, 21-11.
Tiket final didapat setelah menaklukkan unggulan pertama China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-16, 21-15.
4. Zhang Nan/Zhao Yunlei Jadi Lawan Terberat
Pasangan ganda campuran China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, merupakan salah satu rival berat Tontowi/Liliyana. Dari 19 pertemuan, rekor kemenangan masih di tangan Zhang/Zhao dengan 13-6.
Zhang/Zhao juga merupakan peraih medali emas pada Olimpiade London 2012 dan setiap bertemu mereka, Tontowi/Liliyana tidak melaluinya dengan mudah.
5. Kado Kemerdekaan RI
Jika Tontowi/Liliyana berhasil menang atas Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) pada partai final, mereka berhak atas medali emas.
Medali ini akan menjadi kado spesial bagi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 pada 17 Agustus nanti sekaligus membayar penantian cabang bulu tangkis selama empat tahun terakhir.
Dari delapan kali pertemuan, Tontowi/Liliyana mendominasi dengan 7-1. Satu-satunya kemenangan diraih Chan/Goh pada China Terbuka 2012.
Tontowi/Liliyana akan bertarung memperebutkan medali emas pada laga yang digelar Rabu (17/8/2016) mulai pukul 22.30 WIB.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar