Pasangan ganda putra China, Fu Haifeng/Zhang Nan berhasil melangkah ke babak semifinal Olimpiade Rio, setelah berlaga pada babak perempat final, Senin (15/8/2016).
Mereka menang atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang (Korea Selatan), 11-21, 21-18, 24-22 pada laga yang berlangsung di Pavilion-4, Rio de Janeiro.
Hasil ini, sekaligus memperbaiki rekor pertemuan kedua pasangan menjadi 2-3, masih untuk keunggulan Kim/Kim.
Sebelum memastikan diri lolos ke semifinal, unggulan keempat ini harus melalui laga dramatis. Sejak gim pertama, Fu/Zhang selalu tertinggal dalam perolehan poin.
Kim/Kim lebih mendominasi permainan dengan 16-6. Setelah itu, Kim/Kim berhasil mencetak lima poin beruntun untuk merebut gim pertama, sementara Fu/Zhang tertahan di angka ke-11.
Kim/Kim kembali unggul pada awal gim kedua 0-3. Mereka semakin jauh memimpin atas Fu/Zhang dengan 13-9.
Dalam posisi tertinggal, performa Fu/Zhang justru semakin meningkat. Permainan mereka semakin agresif hingga berhasil menyamakan kedudukan 18-18.
Fu/Zhang selanjutnya mencetak tiga poin beruntun untuk mengamankan gim kedua.
Pada gim ketiga, Kim/Kim ungguL 1-6. Mereka melanjutkan dominasi mereka menjadi 13-8.
Kali ini Fu/Zhang kembali menunjukkan kualitas mental bertanding mereka. Lewat smes dan pengembalian kok yang tajam, mereka berhasil memperkecil defisit angka menjadi 14-16.
Momentum kemenangan Fu/Zhang terjadi saat mereka berhasil menyamakan kedudukan 20-20. Setelah melalui empat kali deuce, Fu/Zhang berhasil melangkah ke semifinal dalam laga selama 73 menit.
Pada babak semifinal, Fu/Zhang masih menunggu hasil laga antara pasangan Lee/Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan) dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia).
Bagi Fu/Zhang, ini merupakan Olimpiade pertama mereka sebagai pasangan.
Fu/Zhang mulai perpasangan pada Malaysia Terbuka 2014. Sebelumnya Fu merupakan peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan medali emas Olimpiade London 2012 saat berpasangan dengan Cai Yun.
Ketika masih berpasangan dengan Cai, Fu pernah merajai nomor ganda putra dunia.
Selama 12 tahun bersama, mereka empat kali menjadi juara dunia dan turut membawa China menjuarai Piala Thomas lima kali berturut-turut (2004, 2006, 2008, 2010, 2012).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar