Asisten pelatih Persija Jakarta, Francis Wewengkang, mengakui bahwa skema bola mati menjadi solusi jangka pendek timnya untuk mencetak gol. Tercatat, empat gol terakhir tim ibu kota lahir via sepak pojok dan tendangan bebas.
Dalam tiga laga terakhir Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, Persija memang mulai ingat cara mencetak gol.
Namun, total empat gol yang berhasil diciptakan bukan berasal dari skema permainan terbuka.
"Kami mempunyai kemampuan memanfaatkan bola mati. Hal itu pun ditunjang dengan kelebihan para pemain dalam melakukan sundulan," ucap Francis Wewengkang kepada wartawan, Senin (15/8/2016).
Pada TSC 2016, Persija memang dihuni tiga pemain belakang yang terhitung jangkung yaitu Maman Abdurrahman, Gunawan Dwi Cahyo, dan legiun asal Brasil, Willian Pacheco.
"Kami harus mematangkan strategi bola mati. Jadi, jika pada saat open play mentok, kami harus bisa mengambil peluang lewat set pieces," kata pria yang karib disapa Enal itu.
"Namun, kami juga tidak ingin bergantung pada skenario bola mati. Toh, kami tetap berusaha untuk mencetak lewat gol lewat permainan terbuka," tuturnya.
Sejak pekan ke-13, Persija mulai rutin mencetak gol. Tetapi, tim ibu kota masih belum mampu memutus tren tanpa kemenangan sejak pekan ke-7 alias dalam sembilan laga beruntun.
[video]http://video.kompas.com/e/5083370471001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar