Tim nasional U-19 rencananya melakukan tes fisik pada Senin (15/8/2016). Melalui tes itu, pelatih timnas U-19 Eduard Tjong bisa mengetahui VO2max pemain karena dia berharap VO2max pemain rata-rata bisa mencapai 60.
Namun rencana tes fisik itu akhirnya dibatalkan karena Eduard ingin mematangkan teknik dan taktikal tim. Meski demikian tes fisik tetap akan dilakukan.
Baca Juga:
- Medali Emas Phelps Kalahkan 60 Negara
- Simone Zaza Mengintip Calon Klub Barunya
- Bikin 'Hat-trick', Usain Bolt Cetak Sejarah pada Olimpiade
“Tes fisik untuk sementara ditunda. Saya ingin fokus pada teknik dan taktikal. Apalagi, pada pekan ini kami melakukan banyak uji coba. Tetapi mereka tetap harus menjalani tes fisik. Ini penting karena bagaimana pemain bisa bermain spartan dan cepat kalau tidak punya fisik yang bagus,” papar Eduard.
“Dari tes fisik terakhir, rata-rata kondisi mereka sangat bagus. Bahkan ada VO2max pemain yang mencapai 65. Rencananya September akan dilakukan tes fisik,” ujarnya.
Eduard memang lebih banyak memberikan program taktikal pada tim. Pemain belakang dan depan pun dilatih secara terpisah. Eduard sendiri menangani bagian tim yang melakukan serangan.
“Tim dilatih secara terpisah. Saya sengaja membagi dua, khusus untuk pemain yang melakukan serangan dan mereka yang bertahan. Bagaimana mereka menyerang dan bertahan menjadi perhatian,” kata dia.
Dengan waktu tersisa, Eduard menggeber pemainnya dengan latihan keras. Bila tidak latihan, mereka berada di gym untuk fitnes. Pelatih berharap daya tahan pemain makin meningkat.
“Kalau di Sawangan, kami kesulitan mencari tempat untuk berlatih kebugaran. Di Yogyakarta, pemain bisa fitnes karena tempatnya pun tidak jauh,” ucap Edu, sapaannya.
[video]http://video.kompas.com/e/5082729573001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar