Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menyalahkan ban sebagai biang kekalahannya pada GP Austria di Red Bull Ring, Minggu (14/8/2016). Dovizioso kalah cepat dari rekan setimnya, Andrea Iannone.
Dovizioso hanya bisa finis kedua dengan catatan waktu 39 menit 47,193 detik atau lebih lambat 0,938 detik dari Iannone.
Menurut Dovi, demikian ia biasa disapa, kesalahan pemakaian ban menjadi alasan utama hasil tersebut. Padahal, dia sempat memimpin jalannya balapan selama 10 lap, mulai dari putaran ke-10 hingga ke-20.
"Ya, saya kecewa dengan pemilihan ban. Kami sudah bekerja dengan sangat baik. Motor juga berjalan sempurna, pengereman saya juga lebih baik dibandingkan Andrea (Iannone), tetapi saya tidak punya cengkeraman yang sama pada sisi kanan ban, terutama di akhir balapan," papar Dovizioso yang dilansir Motorsport, Senin (15/8/2016).
Bukan hanya karena ban sudah mengalami degradasi, tetapi juga daya cengkeramnya lebih sedikit," katanya lagi.
Meski kecewa lantaran gagal menjadi juara, pebalap Italia itu tetap senang karena Ducati kembali meraih kemenangan pada balapan MotoGP.
Ducati terakhir kali menjuarai seri balap MotoGP pada GP Australia 2010, melalui Casey Stoner.
"Bagi Ducati, bisa finis satu-dua adalah hal istimewa," ucapnya.
Tambahan 20 poin yang didapat Dovizioso dari GP Austria cukup untuk mendongkrak posisinya pada klasemen pebalap sebanyak dua slot. Dovi kini menempati peringkat ke-7 dengan raihan 79 poin.
Sementara itu, Iannone yang finis pertama dan berhak atas 25 poin, juga naik dua setrip. Dia sekarang berada di urutan keenam dengan koleksi 88 poin.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar