Manajer Juergen Klopp kerap mengubah-ubah formasi saat uji coba pramusim Liverpool. Namun, langkah tersebut terlihat sebagai upayanya untuk mengembangkan strategi Heavy Metal Football ala Klopp.
Selama pramusim, Klopp kerap mencoba-coba formasi selain 4-2-3-1. Formasi lain yang pernah dicobanya antara lain 4-3-3, 4-1-4-1, dan 4-3-2-1.
Klopp selalu berhasil memetik kemenangan saat menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-2-1 di empat pertandingan pramusim pertama. Menang 1-0 atas Tranmere Rovers, Fleetwood Town (5-0), Wigan Athletic (2-0), dan Huddersfield Town (2-0).
Namun, di turnamen pramusim International Champions Cup, Klopp mulai mencoba formasi lain saat melawan Chelsea, yakni 4-1-4-1 dengan menempatkan Roberto Firmino sebagai penyerang tunggal.
Meski dibarengi dengan pola permainan menekan cepat, namun formasi tersebut tampaknya belum berhasil. Liverpool mengalami kekalahan 0-1.
Cara yang sama coba diulanginya saat melawan AC Milan di partai berikutnya. Hasilnya lebih positif dan klub berjulukan The Reds memetik kemenangan 2-0.
Klopp kembali menjajal formasi lain saat melawan AS Roma dan Barcelona pada 2 dan 8 Agustus. Dengan menggunakan format 4-3-3 mereka dikalahkan Roma dengan skor 1-2.
Namun, saat melawan Barcelona strategi tersebut justru berujung kemenangan mengejutkan 4-0.
Klopp terus berupaya mengembangkan strategi permainan. Setelah sempat dikenal sebagai pelatih pencipta taktik gegenpressing, kini ia populer sepak bola heavy metal. Cara bermain tersebut tampaknya akan kembali digunakannya pada musim 2016-2017 dengan penyesuaian lebih dari satu formasi pasti.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar