Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penyempurnaan Heavy Metal Football Ala Klopp

By Wisnu Nova Wistowo - Minggu, 14 Agustus 2016 | 13:57 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, menyalami suporter usai melakoni duel Premier League di kandang West Bromwich Albion, Minggu (15/5/2016).
BEN HOSKINS/GETTY IMAGES
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, menyalami suporter usai melakoni duel Premier League di kandang West Bromwich Albion, Minggu (15/5/2016).

Manajer Juergen Klopp kerap mengubah-ubah formasi saat uji coba pramusim Liverpool. Namun, langkah tersebut terlihat sebagai upayanya untuk mengembangkan strategi Heavy Metal Football ala Klopp.

Selama pramusim, Klopp kerap mencoba-coba formasi selain 4-2-3-1. Formasi lain yang pernah dicobanya antara lain 4-3-3, 4-1-4-1, dan 4-3-2-1.

Klopp selalu berhasil memetik kemenangan saat menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-2-1 di empat pertandingan pramusim pertama. Menang 1-0 atas Tranmere Rovers, Fleetwood Town (5-0), Wigan Athletic (2-0), dan Huddersfield Town (2-0).

Namun, di turnamen pramusim International Champions Cup, Klopp mulai mencoba formasi lain saat melawan Chelsea, yakni 4-1-4-1 dengan menempatkan Roberto Firmino sebagai penyerang tunggal.

Meski dibarengi dengan pola permainan menekan cepat, namun formasi tersebut tampaknya belum berhasil. Liverpool mengalami kekalahan 0-1.

Cara yang sama coba diulanginya saat melawan AC Milan di partai berikutnya. Hasilnya lebih positif dan klub berjulukan The Reds memetik kemenangan 2-0.

Klopp kembali menjajal formasi lain saat melawan AS Roma dan Barcelona pada 2 dan 8 Agustus. Dengan menggunakan format 4-3-3 mereka dikalahkan Roma dengan skor 1-2.

Namun, saat melawan Barcelona strategi tersebut justru berujung kemenangan mengejutkan 4-0.

Klopp terus berupaya mengembangkan strategi permainan. Setelah sempat dikenal sebagai pelatih pencipta taktik gegenpressing, kini ia populer sepak bola heavy metal. Cara bermain tersebut tampaknya akan kembali digunakannya pada musim 2016-2017 dengan penyesuaian lebih dari satu formasi pasti.

 

Heavy metal football ala klopp merupakan kombinasi permainan high pressing, gegenpressing, umschaltspiel, dan direct pass.

Penerapan high pressing adalah dengan memajukan garis pertahanan dan menekan lawan di wilayah pertahanan dengan cepat saat menguasai bola.

Gegenpressing berfungsi ketika Liverpool kehilangan penguasaan bola. Semua pemain akan langsung fokus menekan dan mempersempit ruang gerak lawan secara agresif dengan tetap memerhatikan pertahanan.

Umschaltspiel merupakan kata dari bahasa Jerman yang berarti transisi permainan. Transisi permainan yang dimaksud Klopp adalah menggencarkan serangan langsung, cepat, dan tanpa mamainkan tempo penguasaan bola.

Direct pass menjadi penting bagi Klopp saat melakukan transisi permainan dari belakang ke depan. Dengan begitu aliran bola akan menjadi lebih cepat dan efektif.

Philippe Coutinho, Roberto Firmino, dan Sadio Mane merupakan pemain-pemain yang sangat cocok dengan permainan ala Klopp. Kecepatan, dan teknik mumpuni telah terbukti sempat membuat Barcelona kebingungan.

Bukan tidak mungkin ketiga pemain tersebut akan menjadi pilihan pertama Klopp pada musim 2016-2017 dan Daniel Sturridge lebih sering menghuni bangku cadangan.

Wijnaldum, Emre Can, dan Adam Lallana, Nathaniel Clyne, dan Alberto Moreno juga memenuhi ekspektasi Klopp untuk menerapkan heavy metal football ditambah kombinasi formasi 4-3-2-1 atau 4-3-3.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X