Kekalahan yang dialami pasangan ganda putra nasional, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada babak penyisihan Grup D Olimpiade Rio 2016, Jumat (12/8/2016) cukup mengejutkan para penggemar bulu tangkis Tanah Air.
Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan kedua merupakan salah satu harapan mendulang emas. Kekalahan pada babak penyisihan membuat langkah Ahsan/Hendra ke perempat final jadi lebih berat.
Ahsan/Hendra ditundukkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, pada pertemuan kesepuluh mereka dengan 17-21, 21-16, 14-21.
Bagi Ahsan/Hendra, ini adalah kekalahan pertama mereka dari Endo/Hayakawa dari 10 pertemuan.
"Ahsan/Hendra memang tampil underperformed. Ada rasa nervous, walaupun sebagai pemain senior seharusnya tidak boleh gugup.
"Tetapi, ini Olimpiade, kejuaraan besar. Ahsan/Hendra sering terburu-buru dan kurang tenang, mainnya tidak lepas dan banyak melakukan kesalahan sendiri," ucap pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi.
Menurut Herry, Hendra banyak melakukan kesalahan saat servis dan mereka sudah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi hal tersebut saat karantina.
"Bahkan, kami sudah melalukan latihan servis khusus untuk Hendra. Namun, saat bertanding Hendra yang merasakannya sendiri," ucap Herry.
"Ahsan sebetulnya terpengaruh, mungkin dia mencoba untuk menutupi dengan dua tiga kali pukulan, tetapi lawan tidak mudah ditembus, akhirnya Ahsan membuat kesalahan sendiri," kata Herry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar