Pada klasemen akhir 2015/16, sekali lagi Tottenham finis di bawah Arsenal. Berarti untuk 21 musim beruntun, Spurs belum pernah bisa mengungguli The Gunners. Padahal, selama 13 pekan sebelum gameweek terakhir, pasukan Mauricio Pochettino itu berada di posisi kedua.
Penulis: Dian Savitri
Lalu, apakah nasib Spurs memang hanya untuk mengatasi Arsenal dari musim ke musim, begitu pula musim ini? Sudah jelas tidak! Pochettino dengan tegas membuat target menjadi juara Premier League 2016/17.
Meski demikian, finis pada posisi ketiga pun sudah membawa Spurs lolos ke fase grup Liga Champion musim ini, untuk kedua kalinya dalam sejarah klub itu.
Pochettino menyebutkan bahwa berlaga di Liga Champion akan menjadi tantangan baru bagi skuatnya, tapi tidak akan melupakan target utama di EPL.
“Senang rasanya jika bisa membuat gol. Itulah tujuannya berlatih. Itulah mengapa saya datang ke Inggris. Saya ingin membuat banyak gol. Vincent Janssen
Selama era Premier League, Spurs dikenal sebagai klub yang tergolong lemah. Namun, Pochettino hadir dengan membawa sepak bola berenergi tinggi dan agresif demi mengubah reputasi jelek itu.
Musim ini manajer berusia 44 tahun itu kembali menantang anak-anak asuhannya agar bermain habis-habisan.
“Kami banyak mendengar pembicaraan tentang Spurs, tentang betapa mudahnya mengalahkan kami, sebuah tim yang bermain tanpa gairah dan agresivitas. Kini kami sudah mengubah mentalitas itu. Untuk menjadi klub juara, kami harus bisa bermain hingga kekuatan akhir,” kata manajer asal Argentina itu.
Setelah menang 6-1 atas Internazionale, 5 Agustus lalu, pada pertandingan persahabatan, Spurs dan Pochettino merasa optimistis. Hadirnya striker Belanda yang dibeli dari AZ Alkmaar, Vincent Janssen, menjadi faktor penting.
Rencana awal, Janssen akan menjadi back-up untuk striker utama, Harry Kane.
Pochettino hanya memakai satu striker di depan. Namun, ketika keduanya bermain bersama sejenak, penampilan mereka bisa menjadi jawaban jika Pochettino harus mengubah formasi menjadi menggunakan dua striker.
Di tengah, Pochettino akan sejenak sakit kepala. Salah satu gelandang andalannya, Mousa Dembele, diskors dalam enam matchday pertama.
Padahal, menurut Squawka, selama 2015/16, persentase kekalahan Spurs hanya 6,9% ketika Dembele ada di starting XI, sementara tanpa Dembele adalah 44,4%.
DATA KLUB
Nama: Tottenham Hotspur Football Club; Julukan: Spurs, The Lilywhites; Berdiri: 1882; Stadion (Kapasitas): White Hart Lane (36.284); Pemilik: ENIC International Ltd.; Presiden: Daniel Levy; Situs: tottenhamhotspur.com
SKUAT
KIPER: 1-Hugo Lloris (PRA), 13-Michel Vorm (BLD)
BEK: 4-Toby Alderweireld (BLG), 5-Jan Vertonghen (BLG), 27-Kevin Wimmer (AUT), 3-Danny Rose, 33-Ben Davies (WAL), 2-Kyle Walker, 16-Kieran Trippier, 12-DeAndre Yedlin (AS)
GELANDANG: 15-Eric Dier, -Victor Wanyama (KEN), 6-Nabil Bentaleb (ALJ), 20-Dele Alli, 19-Mousa Dembele (BLG), 8-Ryan Mason, 28-Tom Carroll, 23-Christian Eriksen (DEN), 25-Josh Onomah, 22-Nacer Chadli (BLG), 11-Erik Lamela (Argentina)
PENYERANG: 7-Son Heung-min (KOR), 14-Clinton N’Jie (KAM), 10-Harry Kane, 9-Vincent Janssen (BLD)
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.688 |
Komentar