Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kenapa Pilihan Terbaik Luis Enrique Malah Mengkhawatirkan?

By Sabtu, 13 Agustus 2016 | 10:01 WIB
Sadio Mane dari Liverpool tengah berebut bola dengan pemain Barcelona saat pertandingan International Champions Cup antara Liverpool dan Barcelona di Wembley Stadium, Inggris, 06 Agustus 2016.
MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES
Sadio Mane dari Liverpool tengah berebut bola dengan pemain Barcelona saat pertandingan International Champions Cup antara Liverpool dan Barcelona di Wembley Stadium, Inggris, 06 Agustus 2016.

Dalam wawancara terbaru, menjelang partai bertajuk Trofeo Joan Gamper, yang mentas Rabu (10/8) malam waktu Spanyol, Luis Enrique menyatakan bahwa skuat Barcelona kali ini merupakan yang terbaik. “Terbaik selama tiga musim saya menukangi Barcelona,” begitu kata sang pelatih.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Pertanyaan lanjutan pun menghujani pelatih berjuluk Lucho itu. Wajar, para jurnalis merasa bahwa Barcelona tampak memiliki lubang di mana-mana menyusul kekalahan 0-4 dari Liverpool FC di ajang pramusim beberapa hari sebelumnya.

Meski cuma sebatas uji coba, bobolnya gawang hingga empat kali, ditambah kegagalan mencetak satu pun gol melawan The Reds, dianggap sangat mengkhawatirkan.

Sebabnya, hampir seluruh pemain, kecuali Neymar yang masih bergabung di tim Olimpiade Brasil, dan Samuel Umtiti yang masih menjalani libur, turun merumput.

Lubang menganga tampak jelas di sektor pertahanan, baik di pos bek tengah maupun di kedua wilayah sayap. Begitu pula dengan kreasi di depan yang tidak memunculkan ketajaman mumpuni sebagai tim beranggotakan sepasang penyerang terbaik di planet Bumi.

“Kami mempunyai banyak pemain yang bisa berperan di beberapa posisi. Di atas kertas, skuat kali ini paling lengkap. Jika berhasil menemukan pemain baru, kami akan mengambilnya. Tetapi, jika tidak pun kami akan terus bergerak ke depan dengan tim ini,” ucap Lucho.

Mencermati ucapan Enrique, pelatih peraih tujuh trofi bersama Blaugrana ini tampak belum beranjak dari “filosofi” lawas Barca yang gemar mengoptimalkan pemain di luar posisi aslinya.

Saat menjuarai 14 ajang dalam kurun empat musim, Pep Guardiola memang menerapkan sistem ini apabila ada pemain yang terlilit cedera.

Mematok Yaya Toure, kemudian Sergio Busquets, hingga Javier Mascherano, di pos bek tengah merupakan salah satu warisan Pep di Camp Nou.

Enrique melanjutkannya dengan menggeser Sergi Roberto ke bek kanan, Adriano ke bek kiri hingga gelandang bertahan, dan Jeremy Mathieu dari bek kiri ke tengah.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA No.2.688


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X