Tudingan demi tudingan soal buruknya kualitas wasit di beberapa pertandingan menghiasi jalannya Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) dan Indonesia Soccer Championship (ISC) B.
Penulis: Gonang Susatyo/Gatot Susetyo/Persiana Galih
Para penuding pun siap jika dimintai bukti-bukti oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS), penyelenggara turnamen.
Salah satunya disampaikan pelatih Persinga Ngawi, M Hasan, usai timnya kalah 0-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan ISC B, Minggu (7/8).
Dalam laga yang diwarnai pengeroyokan wasit oleh para pemain Persinga ini, Hasan menuding wasit tak adil dalam memberi keputusan.
“Situasi seperti ini bisa terjadi karena turnamen sudah memasuki pekan-pekan krusial. Tim yang berpeluang lolos menghalalkan segala cara agar memenuhi ambisinya," ujar Hasan.
Menurut pantauan BOLA, umpan striker PSS, Rizky Novriyansyah, yang disambut sundulan Tri Handoko, yang berdiri bebas di tiang jauh, sudah melebihi garis gawang Persinga kendati sempat berusaha ditepis oleh kiper Persinga, M Pujiantoro.
Hasan siap bila dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PT GTS untuk dimintai bukti dan penjelasan. Ia pun akan menerima semua hukuman Komisi Disiplin PT GTS atas perilaku anak-anak Persinga.
Sejauh ini, PT GTS masih menggodok hukuman yang tepat bagi Persinga.
Mengendus Mafia
Pada turnamen kasta kedua ini, hampir setiap laga usai selalu ada caci-maki untuk wasit. Tak jarang juga, para pencaci menduga keterlibatan mafia pertandingan.
Partai PSBK kontra Laga FC di Stadion Soeprijadi Kota Blitar, adalah contohnya. Pertandingan ini dihentikan empat menit sebelum pertandingan berakhir karena wasit merasa terancam.
Kubu Laga FC sempat mengejar wasit dan nyaris menghakiminya. Sebelumnya, mereka pun berbuat onar dengan mogok bertanding kala tandang ke markas Persik di Stadion Brawijaya Kediri.
Sebelumnya, tudingan mafia, baik yang berafi liasi dengan wasit ataupun tidak, dilontarkan oleh pelatih PSM Makasar, Robert Rene Alberts.
Kemudian yang terakhir, pelatih Persegres Gresik United, Liestiadi, ikut meluapkan tudingan itu setelah ditundukkan PSM 1-4.
Menjawab banyaknya laporan ketidakpuasan kinerja wasit, PT GTS memulangkan sembilan dari 32 wasit yang dianggap tidak layak memimpin pertandingan. Meski demikian, Joko Driyono, Direktur PT GTS, enggan menyebut nama-nama wasit tersebut.
"Informasi pemulangan wasit sudah saya sampaikan pada tiap klub. Kami dan peserta turnamen sudah sepakat untuk menjaga integritas pertandingan," katanya.
PT GTS memang mesti bekerja ekstra terkait integritas wasit yang mengadili pertandingan.
Hal ini menjadi tuntutan selain ketegasan PT GTS memberikan sanksi yang menjerakan bagi pelanggaran serius seperti dilakukan pemain Persinga. Berani, GTS?
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar