Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alfred Riedl: Jangan Panggil Saya Coach!

By Jumat, 12 Agustus 2016 | 20:18 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Alfres Riedl dan asistennya, Wolfgang Pikal saat seleksi pemain skuat Garuda di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (9/8/2016) pagi.
FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET
Pelatih timnas Indonesia, Alfres Riedl dan asistennya, Wolfgang Pikal saat seleksi pemain skuat Garuda di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (9/8/2016) pagi.

Dalam hal usia, karier dan pengalaman, Alfred Riedl termasuk sosok veteran di kancah sepak bola nasional. Umurnya sudah menginjak 66 tahun dan bahkan kerap disapa dengan panggilan "Opa" oleh beberapa pemain.

Penulis: Martinus Raya Bangun

Kesan itu juga kentara saat Tabloid BOLA melakukan sesi wawancara khusus dengan Alfred pada akhir pekan silam. Di awal pertemuan tersebut, sambutan Riedl tak terlalu hangat. Ia sempat agak jual mahal dan sesekali memamerkan tampangnya yang sangar.

Suasana baru mencair begitu sesi wawancara dimulai. Dengan setengah bercanda, Riedl sempat meminta agar BOLA menyapanya dengan panggilan yang agak tak lazim dari biasanya.

"Saya sedang kurang sreg dipanggil coach. Toh, kamu juga bukan pemain saya," ujar Riedl di awal pertemuan.

Setelah berembuk sebentar, akhirnya disepakati agar BOLA mulai menyapa sang pelatih dengan panggilan Mr. Alfred. Namun, kesepakatan itu pun belum sepenuhnya memuaskan Riedl.

Apalagi, BOLA dan awak media lain sudah terbiasa menggunakan panggilan coach kepada setiap pelatih yang dijumpai atau diwawancara.

Masih dengan setengah bercanda, Riedl juga sempat bertanya soal apa kata sapaan yang bisa digunakan masyarakat Indonesia pada umumnya jika berbicara dengan orang yang lebih tua.

"Kalian kalau panggil Joko Driyono (Direktur GTS) pakai panggilan apa? Bapak? Pak? Bisa juga. Jadi, kalau belum terbiasa memanggil saya dengan sapaan Mr. Alfred, kalian bisa panggil saya dengan sapaan Pak Alfred saja agar lebih mudah," ujar Riedl.

Begitulah Riedl. Di balik perawakannya yang galak dan gayanya yang serius, ia mampu menjalin hubungan harmonis dengan awak peliput timnas.

Namun, ia menolak jika upaya itu dianggap untuk mencari perhatian atau eksistensi di depan media. Hal itu pula yang bakal ia kedepankan jika nanti dianggap gagal mengangkat skuat Merah-Putih di ajang Piala AFF 2016.

"Saya ini sudah tua dan tak perlu eksis lagi. Jadi, saya tak terlalu peduli jika nanti banyak orang yang menyalahkan saya hanya karena timnas gagal juara Piala AFF," ujar Riedl.

Di pengujung pertemuan, lagi-lagi Riedl mengajak BOLA untuk kembali bercanda.

"Terima kasih sudah meluangkan waktu Anda sekalian untuk mewawancarai saya hingga selesai. Sekarang, saya minta bayaran saya," ujar Riedl sambil tersenyum.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X