Penyerang klub asal J-league 2, Consadole Sapporo, Irfan Haarys Bachdim, berupaya mengamankan satu tempat di lini serang tim nasional (timnas) Indonesia. Di sisi lain, pesepak bola berusia 27 tahun itu enggan dianggap punya level permainan di atas pemain seleksi lain.
Dari 47 pemain yang dipanggil ikut seleksi timnas Indonesia, pelatih Alfred Riedl hanya memanggil enam striker murni. Namun, Irfan Bachdim yang sekarang sering dimainkan sebagai gelandang serang, siap jika harus menjalankan peran di lini depan.
"Saya sangat berhasrat membela timnas."
Penyerang Timnas Indonesia, Irfan Haarys Bachdim
Tetapi, Irfan Bachdim tetap saja harus bersaing dengan nama-nama beken Tanah Air. Bahkan, pemain kelahiran Amsterdam itu harus bersaing dengan dua pemain langganan timnas, winger Boaz Solossa dan penyerang Samsul Arif Munip.
"Saya sangat berhasrat membela timnas. Namun, akan sangat tidak mudah untuk itu karena bersama pemain-pemain hebat di sini," kata Irfan kepada wartawan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (10/8/2016).
Selain itu, Irfan juga menolak jika dikatakan dirinya otomatis mendapatkan satu tempat di timnas. Menurut eks pemain Ventforet Kofu, walaupun berkarier di Jepang, tidak serta itu menjadi jaminan.
Baca juga:
- Andik Vermansah Kembali Main, Selangor Pesta Gol
- Makan Konate Istimewa, Anak Asuh Rahmad Darmawan Menang Besar
- Profil Empat Nama Pengisi Kabinet Kepelatihan Timnas Indonesia
Sejak 2013, Irfan memutuskan untuk berkarier di luar Indonesia. Sempat bermain semusim di Thailand, eks penyerang Persema Malang itu memilih hijrah ke Jepang pada 2014.
Di Piala AFF, Irfan dua kali membela skuat Garuda pada turnamen edisi 2010 dan 2012. Pada 2010, dia jadi andalan Riedl dengan mengisi peran lini depan Indonesia bersama striker naturalisasi, Cristian Gonzales.
Dia juga jadi bagian timnas di Piala AFF 2012 ketika skuat Garuda ditangani pelatih Nilmaizar. Pada 2014, Irfan gagal bermain di Piala AFF karena cedera saat pemusatan latihan terakhir.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar