JAKARTA, JUARA.net – Persija Jakarta sudah mendapatkan warning dari operator TSC 2016, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) terkait lisensi pelatih. Namun selepas Pauloo Camargo mundur, Persija sudah mengisyaratkan akan memakai pelatih asing sebagai suksesor pria asal Brasil itu.
Presiden Persija, Ferry Paulus saat menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Rabu (3/8/2016) mengungkapkan rencana klubnya soal pelatih. Pria asal Manado itu menyebut Persija akan memakai jasa pelatih asing lagi.
Baca juga:
- Andik Vermansah Kembali Main, Selangor Pesta Gol
- Makan Konate Istimewa, Anak Asuh Rahmad Darmawan Menang Besar
- Profil Empat Nama Pengisi Kabinet Kepelatihan Timnas Indonesia
Sebab, Ferry tak memiliki gambaran soal pelatih lokal yang ada sekarang. Setelah itu, Ferry memaparkan kalau ada pelatih asal Eropa Timur yang berkomunikasi dengannya.
Tetapi, pelatih itu meminta Persija membeli sejumlah pemain bintang jika ingin mengangkat klub kebanggaan Jakmania. Ferry pun belum memberikan up date terkait pelatih tersebut hingga sekarang.
Namun, Persija ’bisa’ mendatangkan sejumlah pelatih asing yang belum memiliki klub untuk jadi suksesor Paulo Camargo. Berikut ’calon’ pelatih yang mungkin bisa jadi arsitek anyar skuat Macan Kemayoran, julukan Persija:
ALEX WEAWER
Pelatih asal Inggris ini kini bermukim di Singapura dan bekerja sebagai jurnalis. Pada awal tahun ini, pelatih dengan nama lengkap Alexander Weawer itu sempat dihubungkan dengan Persija.
Bersama Warriors, Weawer memenangi trofi S-League atau Liga Singapura 2014.
Namun, pria yang berasal dari Stoke-on-Trent, Staffordshire itu enggan melatih Persija karena mempersoalkan keamanan Jakarta. Alasan itu yang diungkapkan Ferry Paulus pada pertengahan Januari lalu.
Weawer tak punya riwayat bagus sebagai pesepak bola hebat. Dia bahkan pada usia 19 tahun sudah melatih. Pria ini sempat main untuk tim usia muda dan klub semipro, tetapi tak bertahan lama.
Pada 2013, Weawer untuk kali pertama berkarier sebagai pelatih di Asia tepatnya Singapura. Dia menangani Hougang United. Lima bulan menangani klub itu, dia mundur dan pindah ke Warriors FC.
Bersama Warriors, Weawer memenangi trofi S-League atau Liga Singapura 2014. Namun pada musim 2015, Weawer meninggalkan Warriors dengan kesepakatan bersama pada Oktober tahun lalu.
Per Januari 2016, dia bergabung dengan perusahaan media olahraga terkemuka Inggris untuk kantor Singapora, Sunset + Vine. Weawer menulis untuk publikasi digital, VoxSports.
Sejak Mei 2016, Weawer memiliki sertifikat kepelatihan UEFA Pro Licence dengan penelitian terkait sepak bola Asia Tenggara. Kini, Weawer bisa jadi bisa menerima tawaran Persija karena sepak bola negeri ini lebih kondusif setelah lepas sanksi dari FIFA.
DEJAN GLUSCEVIC
Pelatih yang kini berusia 49 tahun ini dua kali namanya dekat dengan Persija yaitu pada 2011 dan 2015. Dejan Gluscevic adalah eks pesepak bola asing yang jadi idola banyak orang Indonesia pada awal 1990-an.
Setahun sebelum ke Singapura ini, Dejan dirumorkan ke Persija.
Dia adalah top scorer Bandung Raya pada era awal Liga Indonesia (Ligina) serta sempat membela Pelita Jaya. Sayang, dua klub itu sudah ’punah’ dengan dalih merger dengan tim lain.
Terlepas itu semua, Dejan yang berkarier di dunia kepelatihan sejak 2002, sempat berada di Singapura. Dia jadi pelatih tim usia muda Negeri Singa untuk kelompok umur 14 dan 15 pada 2012.
Setahun sebelum ke Singapura ini, Dejan dirumorkan ke Persija. Kala itu, Ferry Paulus menjamin pelatih asal Montenegro segera ke Jakarta. Tetapi, semua tak kejadian karena manajemen Persija kisruh.
Pada 2011, kompetisi sepak bola di negeri ini pecah jadi dua dan Persija ikut Indonesia Super League (ISL) yang tak direstui PSSI. Dejan pun batal.
Memasuki 2015, nama Dejan kembali muncul sebagai kandidat pelatih baru Persija. Tetapi, isu itu tak sekencang pada 2011.
Sekarang, peluang Dejan ke Persija bisa terbuka apalagi sang pelatih juga belum gabung klub manapun. Lantas, apakah pelatih asal Eropa Timur diklaim sedang nego dengan Ferry Paulus itu Dejan?
Jawabannya ada di sang presiden klub.
IVAN KOLEV
Pelatih asal Bulgaria berusia 59 tahun ini menganggur sejak pertengahan 2015. Dia tak memperpanjang kontrak dengan klub negerinya, Slavia Sofia, dan berniat kembali berkarier di Indonesia.
Pada level klub, eks pelatih Bulgaria U-19 dan U-21 ini juga pernah membesut Mitra Kukar, Persipura Jayapura, dan Sriwijaya FC.
Ivan Venkov Kolev cukup berpengalaman di Tanah Air. Dia tiba di Asia untuk pertama kali pada 1999 sebagai pelatih Persija. Setelah itu, Kolev pernah dua kali menangani timnas Indonesia.
Pada level klub, eks pelatih Bulgaria U-19 dan U-21 ini juga pernah membesut Mitra Kukar, Persipura Jayapura, dan Sriwijaya FC.
Kolev sama-sama berasal dari negara di Eropa Timur. Bisa jadi, dia pelatih asal Eropa Timur diklaim sedang nego dengan Ferry Paulus itu Dejan?
DEJAN ANTONIC
Dejan mundur dari kursi panas pelatih Persib Bandung pertengahan Juni 2016. Penampilan skuat Maung Bandung yang jauh dari kata memuaskan membuat pria kelahiran Serbia 47 tahun silam ini memilih melepas jabatan itu.
Setelah meninggalkan Persib, Dejan selain kembali ke Hongkong, tempat dia bersama keluarganya bermukim, juga ke Eropa. Kabarnya, Dejan siap jika diminta menangani Persija, tentu jika nego berjalan lancar.
Ketika Ferry Paulus mengatakan sedang nego dengan pelatih asal Eropa Timur dan sang pelatih itu minta pemain bintang, nama Dejan Antonic mencuat. Sebab, permintaan itu tentu pelatih sudah tahu kondisi terkini sepak bola Indonesia.
Dari tiga pelatih asal Eropa Timur yang paling mengerti up date kualitas pemain Indonesia sekarang, tentu Dejan Antonic. So, apakah ayah satu anak ini yang dimaksud Ferry?
JACKSEN F TIAGO
Jacksen Ferreira Tiago saat ini sedang menikmati liburan di negeri asalnya, Brasil. Dia sedang menyaksikan Olimpiade 2016 yang terlaksana di kota kelahirannya, Rio de Janeiro.
Jika Persija ingin menunggu Jacksen benar-benar free tentu bakal lama.
Lantas, bagaimana dengan ketersediaan Jacksen untuk Persija?
Pria berusia 48 tahun ini sedang tak terikat dengan klub manapun sejak dilepas kontestan Liga Super Malaysia (LSM) 2016, Penang FA, pada pertengahan Juni lalu.
Tetapi, Jacksen masih punya tugas menangani tim U-12 dari SSB Salfas Sooccer yang akan bertarung di putaran final Danone Nations Cup (DNC) 2016. Tugas eks pelatih Persipura itu baru terlaksana Oktober 2016.
Jika Persija ingin menunggu Jacksen benar-benar free tentu bakal lama. Padahal, Persija pada putaran kedua TSC 2016 harus sudah punya pelatih dengan lisensi sesuai regulasi turnamen A AFC.
Putaran kedua TSC 2016 bakal berlangsung mulai awal September mendatang.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara, berbagai sumber |
Komentar