Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arsene Wenger Diliputi Rasa Bersalah

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 10 Agustus 2016 | 17:37 WIB
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, saat menghadiri acara presentasi Olimpiade Musim Dingin 2018 di Park Plaza Westminster Bridge Hotel, London, 7 April 2011.
DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, saat menghadiri acara presentasi Olimpiade Musim Dingin 2018 di Park Plaza Westminster Bridge Hotel, London, 7 April 2011.

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, belum mempersembahkan trofi Premier League setelah terakhir kali meraihnya pada musim 2003-2004. Wenger pun merasa bersalah karenanya.

Arsenal menjuarai Premier League musim 2003-2004 dengan rekor tidak terkalahkan sepanjang liga bergulir. Setelah itu, Arsenal tidak pernah lagi juara, meski secara konsisten finis di posisi empat besar.

The Gunners musim lalu sempat menjadi favorit juara, namun gagal bersaing dengan Leicester City.

Mesut Oezil dkk pun harus puas menjadi runner-up. Setelah tidak kurang dari satu dekade, Wenger pun mengakui ada rasa bersalah.

"Kami menyesal dan bersalah musim lalu. Semua memprediksi klub yang akan meraih juara dan tidak ada satupun yang menduga bahwa Leicester-lah yang akan meraih trofi. Klub-klub Premier League menganggap bahwa Leicester tidak layak juara," tutur Wenger.

Menurut Wenger, dia bisa menerima kenyataan jika Arsenal lagi-lagi harus kalah dari klub-klub besar. Namun, dia harus mengakui bahwa pencapaian Leicester musim lalu adalah sesuatu yang fenomenal.

Leicester hanya kalah tiga kali dan finis dengan 10 poin lebih banyak dari Arsenal di klasemen akhir.

"Mereka sangat konsisten dan berkualitas. Leicester menjalani musim yang luar biasa," tutur Wenger. Toh, Wenger masih punya kesempatan mengakhiri puasa gelar Arsenal di Premier League.

Premier League musim 2016-2017 merupakan musim terakhir Wenger berdasarkan durasi kontraknya di Arsenal. Dia belum bisa memastikan akan bertahan lebih lama atau justru mundur.

"Menjalani pekerjaan sebagai pelatih menuntut komitmen seumur hidup, tetapi Anda selalu bisa berhenti kapan saja. Saya akan bekerja selama fisik saya memungkinkan," ujar pelatih asal Prancis tersebut.


Editor : Estu Santoso
Sumber : ESPN


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X