EN-BRIE, JUARA.net - Tagar "POGBACK" bermunculan di media sosial begitu Manchester United resmi memulangkan pemain yang pernah mereka bina, Paul Pogba, dari Juventus.
Sebelumnya, Pogba memang pernah berseragam Manchester United, tepatnya pada 2009 sampai 2012. Pemain yang dijuluki Il Polpo Paul (Paul Si Gurita) karena memiliki kaki panjang itu merupakan tipikal orang yang tak pernah melupakan rumahnya.
Ia selalu menyempatkan diri pulang. Rumah tak harus selalu dimaknai sebagai bangunan.
Bermain bersama teman-teman terdekat juga bisa memberikan kenyamanan dan keteduhan layaknya rumah.
“Ya. Tentu. Kami masih saling bertukar pesan. Pogba pernah mengundang saya ke rumahnya di Torino. Kami kerap liburan bersama. Ia tak pernah lupa dari mana asalnya,” ujar Nabil A Loulou, tetangga sekaligus teman Pogba di sekolah dan US Roissy-en-Brie kepada JUARA.net.
US Roissy-en-Brie merupakan klub amatir di sebelah timur Kota Paris, tempat di mana Pogba pertama kali menimba ilmu sepak bola. Di sana, Pogba ibarat "dewa".
Banyak anak-anak Roissy yang dengan bangga memakai seragam Pogba kala bermain sepak bola. Ketika senggang, Pogba masih sering pulang ke kampung halamannya, tempat di mana ia sekarang begitu dipuja.
Bagi teman-teman masa kecilnya, Pogba tetaplah pribadi sederhana, sosok yang sama dengan bocah kecil yang dulu kerap menangis ketika US Roissy-en-Brie kalah bertanding.
Satu hal yang disebut berubah dari Pogba hanyalah tatanan rambutnya.
“Dahulu gaya rambutnya tak pernah berubah, selalu sama. Tapi, setelah punya banyak uang dan menjadi pemain sukses, ia mulai berganti-ganti model. Saya tak begitu menyukai gayanya yang sekarang ,” kata Ounoussou Tinera rekan bermain Pogba kecil di US Roissy-en-Brie.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BOLA |
Komentar