Manajer Manchester United, Jose Mourinho, tidak melihat Zlatan Ibrahimovic sebagai sosok arogan. Meskipun, striker asal Swedia itu sering melontarkan komentar yang meninggikan diri sendiri.
Saat baru datang ke Man United, Ibrahimovic sempat mengomentari larangan menggunakan sebutan raja di Old Trafford. Namun, dia mengatakan ingin menjadi dewa bersama tim berjulukan Setan Merah.
Diakui Mourinho, komentar sejenis sering terlontar dari sang pemain di ruang ganti.
"Dia mengatakan kepada kitman, 'Tolong berikan handuk itu kepada dewa'. Lalu, dia tertawa," ucap Mourinho.
"Perkataan yang keluar dari mulut Ibrahimovic memang hanya untuk bersenang-senang. Dia tidak seperti yang terlihat dari luar. Dia adalah sosok baik," kata sang manajer.
Mourinho juga menampik anggapan bahwa striker muda Man United tidak diuntungkan lantaran kehadiran Ibrahimovic.
Ambil contoh Marcus Rashford yang bermain reguler musim lalu, tetapi gagal menjadi starter pada partai Community Shield, Minggu (7/8/2016). Mourinho memilih Ibrahimovic sebagai striker tunggal.
5 - The last five players to score their first @ManUtd goal in Community Shield.
— OptaJoe (@OptaJoe) August 7, 2016
Ibrahimovic
Hernandez
Smith
Van Nistelrooy
Johnsen.
Devils.
"Orang-orang memprediksi, Rashford tidak akan sering menjadi starter seperti paruh kedua musim lalu. Namun, bagi Rashford, kehadiran Ibrahimovic adalah anugeräh," tutur Mourinho.
Musim 2016-2017 menjadi periode kedua Mourinho bekerja sama dengan Ibrahimovic. Sebelumnya, kombinasi keduanya sempat dirasakan Inter Milan pada 2008-2009.
[video]http://video.kompas.com/e/5066874023001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BT Sport |
Komentar