17 di DI Yogyakarta harus tampil di tingkat nasional. Bila menolak tampil di tingkat nasional, klub akan mendapat sanksi tegas dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY.
“Tim juara Linus maupun Piala Soeratin akan mewakili DIY di tingkat nasional. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak berangkat. Ini untuk menjaga nama provinsi. Asprov juga ingin membangun kompetisi yang bagus dan berkualitas di Linus dan Piala Soeratin,” kata Ketua Asprov PSSI DIY, Hadianto Ismangoen.
Peringatan itu disampaikan Hadianto karena tim-tim juara Linus dan Piala Soeratin memilih absen di tingkat nasional. Ini terjadi pada Linus 2014 saat Sleman United tampil sebagai juara tetapi mereka memutuskan absen di tingkat nasional.
Bahkan Sleman United juga tidak mengikuti Linus 2016. PSS Yunior juga menolak tampil di tingat nasional setelah menjadi juara Piala Soeratin.
“Tim-tim yang absen menyebutkan tidak ada persiapan. Selain itu, mereka mengaku tidak memiliki dana untuk mengikuti turnamen di tingkat nasional. Ini tak boleh terulang. Bila sampai absen, mereka akan dikenai sanksi,” tandas Hadianto.
Linus DIY diikuti delapan klub yang dibagi menjadi dua grup. Hanya ada dua pertandingan yang digelar setiap pekan. Ada pun delapan klub yang mengikuti Linus DIY, yakni Persikup, Rajawali, Tunas Jogja, FC UNY, Gama FC, Gelora Handayani, Persig Gunungkidul dan Orion UAD FC.
Linus dibuka di Lapangan Cangkring, Wates, Rabu (10/8/2016). Pada laga pembukaan mempertemukan tuan rumah Persikup Kulonprogo melawan Rajawali Gunungkidul.
Untuk Piala Soeratin U-17 yang diikuti lima tim, FC UNY, UAD FC, PSIM Yogya, Gelora Handayani dan PSS Sleman, baru dimulai Senin (15/8/2016) mendatang. Laga pertama Piala Suratin mempertemukan FC UNY melawan UAD FC di Lapangan UNY. Sedangkan PSIM menjamu Gelora Handayani di Lapangan Mancasan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar