7 Agustus di GOR Sritex Arena Solo.
Indonesia sukses meraih lima medali emas dan tujuh medali perak sekaligus mengungguli rival beratnya, Thailand yang menduduki peringkat dua setelah mengantongi tiga medali emas.
Sementara itu, Korea Selatan, India, Polandia, dan Hong Kong mendapatkan satu medali emas.
Thailand sesungguhnya meraih enam medali emas, namun tiga medali emas di antaranya didapat dari pertandingan ekshibisi sehingga tidak diperhitungkan.
Meskipun kembali menjadi juara umum, Indonesia gagal memenuhi target medali emas.
Pelatih tim paralimpiade bulu tangkis, Muhammad Nurrahman, mengakui ada beberapa target yang meleset karena salah satu atlet andalannya Suryo Nugroho mengalami cedera.
Sementara itu, Leani Ratri terpaksa tidak berlaga sesuai dengan kategorinya.
"Target awal kami adalah enam medali emas. Namun, beberapa atlet mengalami cedera seperti Suryo yang bermasalah di engkelnya," kata Nurrahman.
Baca Juga:
- Luke Shaw Ceritakan Suasana di Manchester United Setelah Dengar Kabar Pogba
- Cristiano Ronaldo Balas Kritik Mourinho dengan Dua Kata
- Mourinho: Akhirnya, Kami Memiliki Pogba
Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun, mengungkapkan bahwa hasil lima medali emas sudah sangat bagus. Apalagi, Indonesia mampu mempertahankan gelar.
"Persiapan pemain sangat pendek. Mereka menjalani latihan selama satu pekan terakhir sebelum turnamen dan hal ini menjadi peringatan bagi kami untuk melakukan persiapan lebih baik. Apalagi, kejuaraan ini juga diperhitungkan untuk penilaian poin ke Paralimpiade London 2020," tutur Senny.
Menurut Senny, persaingan bakal merata karena negara lain dipastikan mempersiapkan atletnya untuk Paralimpiade. Beberapa negara seperti Prancis dan Polandia sudah pantas diperhitungkan oleh Indonesia.
Polandia yang diwakili Bartłomiej Mroz, sukses menaklukkan Suryo Nugroho pada nomor tunggal putra SU 5 dengan 24-22 21-13.
Pebulu tangkis tunggal putra Prancis SL 4, Lucas Mazur, juga bakal diperhitungkan.
"Pemain asal Polandia bermain sangat bagus dan percaya diri. Dia bisa menjadi pesaing Indonesia," ujar Senny.
Menurut Senny, Thailand lebih menguasai kategori kursi roda, sementara atlet Indonesia tidak ada pada kategori tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar