Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, harus mengakhiri kiprahnya sejak dini setelah kalah dari Juan Martin del Potro (Argentina), 6-7(4), 6-7(2) pada laga babak pertama Olimpiade 2016 di Olympic Tennis Center, Minggu (7/8/2016) waktu setempat.
Petenis 29 tahun itu menangis saat meninggalkan lapangan setelah sebelumnya bertarung selama 2,5 jam.
"Laga ini merupakan salah satu kekalahan terberat dalam karier saya," ucap Djokovic.
Pada Wimbledon 2016, petenis Serbia tersebut tumbang pada babak ketiga setelah dikalahkan petenis Amerika Serikat (AS), Sam Querrey.
"Tidak mudah untuk menenangkan diri setelah baru mengalami kekalahan," ujar Djokovic.
"Namun, Anda harus menghadapinya. Kekalahan ini bukan yang pertama dan terakhir. Saya sudah beberapa kali kalah pada pertandingan tenis, tetapi tersingkir pada Olimpiade rasanya berbeda," tutur Djokovic.
Meskipun kalah, Djokovic memuji permainan Del Potro yang sudah tiga tahun terakhir belum pernah bertemu dengannya pada turnamen tenis.
"Dia pantas menang. Dia datang dengan penampilan yang luar biasa dan saya harus mengucapkan selamat kepadanya," ujar Djokovic.
"Saya sangat sedih dan kecewa karena tersingkir di sebuah turnamen lebih awal. Di sisi lain saya senang, teman baik saya Del Potro yang telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir dengan cedera bisa kembali dan bermain di level ini," kata Djokovic.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BBC, AFP |
Komentar