Pelatih Jose Mourinho mengawali kariernya bersama Manchester United dengan menjuarai Community Shield setelah menyudahi perlawanan Leicester City 2-1 di Community Shield, Minggu (7/8/2016).
Setan Merah memimpin lebih dulu lewat Jesse Lingard (32') sebelum Jamie Vardy menyamakan kedudukan (52').
Laga terlihat akan berakhir imbang dan adu penalti sebelum pemain debutan Zlatan Ibrahimovic (83') menentukan kemenangan pasukan Mourinho. Berikut adalah 5 hal yang dapat dipelajari dari debut sang pelatih tersebut
1. Taktik jitu nan fleksibel Mourinho
Pada pertengahan babak pertama, Mou menukar kedua penyerang sayap, Anthony Martial, yang memulai laga di kiri, dipindah ke kanan sementara Jesse Lingard ke kiri. Perubahan itu meraup keuntungan karena Lingard menjadi pemain yang memecah kebuntuan.
Lewat aksi individunya pada menit ke-32, pemain akademi Setan Merah ini melewati 3 tackle pemain Leicester sebelum melepas tembakan mendatar tenang yang menaklukkan kiper Kasper Schmeichel. Namun, tak lama kemudian, Lingard kembali ke posisi awal.
Para pemain Setan Merah terlihat lebih luwes dalam posisi bermain ketimbang di era Louis van Gaal, yang lebih kaku dalam mengizinkan pergerakan bagi para pemainnya.
2. Pujian bagi Kedua Debutan Setan Merah
Sentuhan pertama Zlatan Ibrahimovic adalah back heel ke arah Jesse Lingard yang langsung mendapat sambutan meriah dari para suporter Setan Merah.
Sementara, aksi bertahan pertama Eric Bailly adalah mendapat nutmeg Jamie Vardy yang melakukan penetrasi ke lini belakang Man United. Akan tetapi, permainan Bailly meningkat setelah itu dan ia dapat mengimbangi kecepatan Vardy.
Ia menarik pujian ketika memenangi duel dengan Vardy di dalam kotak penalti Setan Merah pada menit ke-26. Bailly lalu menunjukkan kekuatan tubuh impresif untuk memenangi sundulan kontra kapten tangguh Leicester, Wes Morgan, dari corner yang menyusul.
Pada akhirnya, Bailly mendapat penghargaan pemain terbaik laga dari BT Sports, penyiar pertandingan.
Selain itu, Mourinho juga mengatakan fakta bahwa kedua tim dapat memakai 6 dari 7 pemain pengganti sangat menguntungkan. "Saya tahu pasti ada beberapa personel saya yang belum dapat bermain 90 menit," ujarnya.
Namun, pemain kedua paling tua di skuat United sekarang ini, Zlatan Ibrahimovic (34), ternyata meraup 90 menit pertandingan. Ia pun menceploskan gol bagi United di debut kompetitifnya ini.
3. Para pemain baru Leicester hanyalah pelapis?
Leicester City membeli 6 pemain sepanjang musim panas, tetapi tidak ada satu pun yang menjadi starter di laga ini. Andy King mengambil tempat yang ditinggal N'Golo Kante, sementara Nampalis Mendy, yang diboyong untuk menggantikan gelandang yang hijrah ke Chelsea itu, baru masuk pada babak kedua.
Claudio Ranieri juga mencadangkan striker baru Ahmed Musa. Apakah ini pertanda bahwa di mata sang pelatih pemain-pemain baru Leicester tidak lebih baik dari yang ada sekarang? Sebagai perbandingan, dua dari tiga pembelian musim panas United memulai laga: Bailly dan Zlatan.
"Leicester membeli beberapa pemain baru, tetapi mereka diam di tempat ketimbang Man United, Man City, Liverpool, dan Chelsea, yang meningkatkan kualitas line up mereka," ujar pandit BBC, Danny Mills.
4. Kesalahan Marouane Fellaini dan kabar gembira bagi Manchester United
Hanya 15 menit sebelum kick-off laga ini, para fans Setan Merah mendapat kabar gembira dengan konfirmasi bahwa Paul Pogba akan menyelesaikan transfernya dari Juventus.
Sekitar 10 menit babak kedua berjalan, para suporter sama melihat pertunjukkan horor ketika Marouane Fellaini salah melakukan backpass di tengah lapangan. Operan ke belakangnya pelan dan dicuri oleh Jamie Vardy, yang melewati kiper David De Gea, dan menceploskan bola ke gawang kosong.
Konfirmasi kedatangan Pogba tidak bisa datang di saat lebih tepat.
5. Kembalinya Luke Shaw
Cedera parah merenggut Luke Shaw dari aksi hampir sepanjang musim kemarin. Akan tetapi, ia kembali ke laga kompetitif pertamanya ini dengan baik. Shaw terlihat elegan dalam penguasaan bola dan efektif tiap kali membantu serangan.
Bagi pemain yang telah lama tak turun, ia terhitung impresif mengingat kesalahan pertamanya (saat kalah melakukan lompatan bola dengan Riyad Mahrez) baru datang pada awal babak kedua.
Energinya melakukan overlapping sangat membantu serangan dari sisi kiri Setan Merah. Ia akan menjadi outlet bagus bagi Setan Merah jika bisa fit sepanjang musim depan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar