Jack Wilshere tak disertakan ke dalam daftar skuat Arsenal yang melakoni tur ke Skandinavia. Sang gelandang berusia 24 tahun itu masih didera cedera lutut.
Penulis : Sem Bagaskara
Laurent Koscielny, Olivier Giroud (Prancis), dan Mesut Oezil (Jerman) juga tak masuk tim, tapi dengan alasan berbeda.
Mereka mendapatkan libur ekstra usai membela negara masing-masing hingga babak akhir Euro 2016.
Sebelum melakoni partai pembuka Premier League 2016-2017 kontra Liverpool (14/8), The Gunners menempa diri ke kawasan Skandinavia guna bersua Viking FK di Norwegia (5/8) dan Manchester City di Swedia (7/8).
Komposisi skuat yang dibawa pelatih Arsene Wenger ke Skandinavia sangat berpotensi memicu kecemasan di benak fan, terkait minimnya stok bek sentral.
Bek senior, Per Mertesacker, diprediksi tak akan bisa merumput sampai akhir tahun usai mengalami cedera dalam laga uji coba kontra Lens, 22 Juli silam.
Koscielny sama sekali tak menjalani laga pramusim bareng skuat dan kemungkinan belum mencapai kondisi terbaik pada pekan- pekan awal Premier League 2016/17.
Itulah alasan kenapa The Gunners sangat berhasrat mendatangkan Skhodran Mustafi dari Valencia.
Namun, klausul pelepasan Mustafi, yang senilai 41 juta pounds, membuat Arsenal terus menimbang-nimbang.
Solusi Murah
Wenger telah mempersiapkan solusi ekonomis jika pada akhirnya Arsenal gagal mendatangkan palang pintu anyar.
Dalam laga pramusim, sang pelatih asal Prancis mendaulat gelandang belia, Krystian Bielik (18 tahun), sebagai bek tengah.
Bielik tampak nyaman dan tampil bagus di posisi barunya dalam laga versus MLS All-Stars (28/7), yang dimenangi The Gunners dengan skor 2-1.
"Ketika Arsenal mengubah posisi saya, awalnya tak senang sebab hal itu bukanlah sesuatu yang saya cintai dalam sepak bola. Dari gelandang ke bek tengah adalah hal yang benarbenar berbeda," kata Bielik di situs resmi Arsenal.
Wenger punya rekam jejak apik soal mengutak-atik posisi pemain.
Eksperimen tersukses pria kelahiran Strasbourg itu tentu adalah ketika menempatkan Thierry Henry sebagai striker alih-alih penyerang sayap. Henry kemudian berevolusi menjadi mesin gol tim.
Pelatih beralias Sang Profesor itu juga dianggap berhasil ketika memainkan pemain melebar seperti Alex Oxlade-Chamberlain lebih ke tengah, guna mengatasi krisis gelandang dalam beberapa musim belakangan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.687 |
Komentar