Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Evan Dimas Masih Sering Dipanggil 'Capt'

By Sabtu, 6 Agustus 2016 | 09:15 WIB
Aksi gelandang Bhayangkara Surabaya United, Evan Dimas, dalam laga lanjutan Torabika Soccer Campionship 2016 melawan Madura United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada 25 Juni 2016.
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Aksi gelandang Bhayangkara Surabaya United, Evan Dimas, dalam laga lanjutan Torabika Soccer Campionship 2016 melawan Madura United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada 25 Juni 2016.

Tidak salah juga bila menyebut Evan Dimas berkontribusi penting bagi Bhayangkara SU di TSC. Empat gol yang sudah diciptakan bagi tim asuhan Ibnu Grahan menjadi indikator paling simpel.

Penulis: Suci Rahayu/Andrew Sihombing

Tiga gol di antaranya berujung pada perubahan raihan poin Bhayangkara SU. Gol ke gawang Pusamania menjadikan laga berakhir 1-1, torehan kontra Persegres menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut, sementara tembakan melengkung saat menghadapi Persija membuka keunggulan dalam partai yang berakhir 2-1 tersebut.

Satu gol lain diciptakan saat M. Hargianto cs. menang 2-0 versus Persiba. Artinya, Bhayangkara akan kehilangan lima poin bila tanpa gol Evan. Statistik Labbola sedikit banyak juga bisa menjelaskan perannya sebagai pusat permainan tim. Evan merupakan pemain dengan rataan operan (53,6/partai) dan operan sukses (46,7/partai) di Bhayangkara SU.

Pemain yang sempat menjalani trial di Espanyol ini juga rajin mengancam gawang lawan. Rataan tembakannya per partai (1,6) hanya lebih rendah dibandingkan duet bomber Thiago Furtuoso (2,8) dan Rudi Widodo (2,5). Sementara itu, rataan peluang yang diciptakannya (1,3) cuma lebih jelek dibandingkan Khairallah Abdelkbir (1,6) serta Rudi (2,5).

Tapi, bukan berarti ia malas bertahan. Torehan 1,7 tekel dan 0,7 intersep di tiap pertandingan memperlihatkan betapa ia juga siap menjalankan peran "kotor".

Pujian pun datang dari Ibnu. Menurut sang pelatih, Evan merupakan pemain dengan naluri bermain bola alami yang sangat jarang ditemui di Indonesia.

"Kita mungkin sudah tahu kalau Evan di Spanyol tidak bermain bola selama empat bulan, hanya berlatih dan fitnes. Syukurlah, ketika pulang dia bisa langsung menyatu dengan tim dan memperlihatkan penampilan terbaiknya," ujar Ibnu.

Baca Juga:

"Evan juga semakin disiplin sepulang dari Spanyol. Bila dulu dia anti latihan fitnes dan pola makannya buruk, sekarang kebalikannya," tambah sang pelatih.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.686


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X