Dalam dunia sepak bola, kembali ke "kampung halaman" kerap diibaratkan sebagai sebuah kemunduran. Ketika memutuskan pulang ke Santos pada 2010 dengan status pinjaman dari Manchester City, Robinho dianggap sudah tak memiliki rasa lapar buat mengejar prestasi di Eropa.
Penulis: Sem Bagaskara
Benar saja. Begitu balik lagi ke Benua Biru bersama Milan (2010-2015), Robinho mengalami kesulitan menggapai performa terbaik. Namun, dalam kasus tertentu, pulang ke kampung halaman justru bisa menghadirkan penyegaran.
Yoann Gourcuff adalah contohnya.
Gourcuff, yang sempat disebut sebagai titisan Zinedine Zidane, gagal total kala merintis karier bersama Milan (2006-2008).
"Gourcuff di Milan adalah 100 persen kesalahan. Masalahnya di sini adalah sikap. Ia tak mau membuka diri kepada tim dan tak segera belajar bahasa Italia," kata kapten Milan kala itu, Paolo Maldini, di L'Equipe.
Gourcuff kemudian mudik ke Prancis pada 2008 guna memperkuat Girondins Bordeaux. Bersama Les Girondins, Gourcuff seperti terlahir kembali.
Pada musim perdana, Ia mengantar Bordeaux meraih gelar Ligue 1 2008/09. Cerita indah itu tentu diharapkan fan Bordeaux juga berlaku kepada rekrutan teranyar tim, Jeremy Menez.
Bordeaux telah mengonfirmasi kesuksesan mereka mendapatkan servis Menez selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga:
- Nomor Pogba di Juventus Diambil Alih Paulo Dybala
- Neymar Sebut Sosok Idola Sesungguhnya
- LEGENDA: Ronaldo, Penguasa Dunia dengan Kekuatan Supernatural
Sama seperti Gourcuff, Menez juga didatangkan Les Girondins dari Milan.
Menez pernah disebut sebagai permata paling cemerlang dari angkatan 1987 Prancis, yang bermaterikan Karim Benzema, Hatem Ben Arfa, hingga Samir Nasri.
Hanya, Menez tak pernah mampu mencapai titik tertinggi kemampuannya. Pada 2014/15, alias musim pertama bareng Milan, pria berusia 29 tahun itu sebenarnya sempat meledak dengan mencetak 16 gol.
Akan tetapi, gangguan cedera punggung membatasi penampilannya sepanjang Serie A 2015/16. Menez kini berharap dengan pulang ke Prancis, potensi terbaiknya bisa muncul.
Tren yang terjadi baru-baru ini mendukung langkah Menez. Musim lalu, Ben Arfa yang mentok bersama Newcastle dan Hull, bersinar lagi ketika pulang dan membela panji Nice di Ligue 1 2015/16. Ia mengemas 17 gol plus enam assist.
PSG pun kemudian tak ragu menjadikan Ben Arfa sebagai bagian dari skuat mereka pada 2016/7.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar