YOGYAKARTA, JUARA.net – Liga Nusantara (Linus) 2016 yang merupakan kompetisi klub divisi bawah Indonesia mulai bergulir di sejumlah provinsi. Dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), klub peserta Linus merupakan tim dari kampus atau universitas.
Liga Nusantara (Linus) 2016 digelar saat turnamen untuk klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama telah terlaksana. Meski merupakan kasta terbawah, namun gairah Linus tidak kalah bagus.
Romantisme kedaerahan era kompetisi Perserikatan dengan tim-tim legendaris seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, atau PSM Makassar muncul lagi.
Salah satu wilayah di DI Yogyakarta, ada tim dari Gunungkidul seperti Persig atau Persikup Kulonprogo. Mereka ikut bertarung memperebutkan tiket ke tingkat nasional.
”Dulu ada tim-tim Perserikatan yang memiliki ikatan emosional dengan masyarakat di daerah asalnya,” kata Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto.
”Masyarakat di Gunungkidul atau Kulonprogo, saya kira bakal membanjiri stadion. Karena, klub kesayangan mereka bermain untuk meraih tiket ke level nasional,” lanjutnya.
”Menarik, karena ada tim-tim dari kampus yang memeriahkan Linus."
Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto.
Menariknya, peserta Linus 2016 tak hanya yang didukung pemerintah daerah. Kompetisi ini juga dimeriahkan tim-tim mandiri.
Penyandang dana sepenuhnya membiayai klubnya berkompetisi seperti Tunas Jogja, Gelora Handayani, dan Rajawali.
”Linus itu berbeda. Bagi tim-tim daerah, pendanaan mereka didukung pemerintah daerah karena merupakan tim amatir. Namun apresiasi patut diberikan pada tim-tim mandiri,” tutur Dwi yang akrab disapa Mbah Putih ini.
Menurut Dwi, klub mandiri tersebut akan memberi warna tersendiri di Linus 2016. Mereka juga sudah harus siap bila suatu saat nanti promosi ke Divisi Utama.
Tidak hanya klub mandiri, tapi juga klub dari kampus. Untuk Linus 2016 DIY, ada tim FC UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) dan Orion UAD (Universitas Ahmad Dahlan) FC.
Sementara itu, Linus 2016 di Jawa Tengah ada Persiharjo UNSA. Klub ini merupakan gabungan dari Persiharjo Sukoharjo dan tim Universitas Surakarta (UNSA).
”Menarik, karena ada tim-tim dari kampus yang memeriahkan Linus. Perguruan tinggi pastinya telah melakukan pembinaan sepak bola dengan benar,” kata Dwi.
”Pasalnya, tim tersebut berasal dari lingkungan akademik. Pembinaannya tentu lebih terarah dan baik,” lanjutnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar