Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fenomena Baru di Linus 2016, Klub dari Kampus Ikut Bersaing

By Jumat, 5 Agustus 2016 | 14:15 WIB
Selebrasi pemain Persiharjo UNSA dalam sebuah laga Liga Nusantara 2016 Jawa Tengah di Stadion Gelora Merdeka, Sukoharjo.
GONANG SUSATYO/JUARA.NET
Selebrasi pemain Persiharjo UNSA dalam sebuah laga Liga Nusantara 2016 Jawa Tengah di Stadion Gelora Merdeka, Sukoharjo.

YOGYAKARTA, JUARA.net – Liga Nusantara (Linus) 2016 yang merupakan kompetisi klub divisi bawah Indonesia mulai bergulir di sejumlah provinsi. Dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), klub peserta Linus merupakan tim dari kampus atau universitas.

Liga Nusantara (Linus) 2016 digelar saat turnamen untuk klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama telah terlaksana. Meski merupakan kasta terbawah, namun gairah Linus tidak kalah bagus.

Romantisme kedaerahan era kompetisi Perserikatan dengan tim-tim legendaris seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, atau PSM Makassar muncul lagi.

Salah satu wilayah di DI Yogyakarta, ada tim dari Gunungkidul seperti Persig atau Persikup Kulonprogo. Mereka ikut bertarung memperebutkan tiket ke tingkat nasional.

”Dulu ada tim-tim Perserikatan yang memiliki ikatan emosional dengan masyarakat di daerah asalnya,” kata Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto.

”Masyarakat di Gunungkidul atau Kulonprogo, saya kira bakal membanjiri stadion. Karena, klub kesayangan mereka bermain untuk meraih tiket ke level nasional,” lanjutnya.

”Menarik, karena ada tim-tim dari kampus yang memeriahkan Linus."

Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto.

Menariknya, peserta Linus 2016 tak hanya yang didukung pemerintah daerah. Kompetisi ini juga dimeriahkan tim-tim mandiri.

Penyandang dana sepenuhnya membiayai klubnya berkompetisi seperti Tunas Jogja, Gelora Handayani, dan Rajawali.

”Linus itu berbeda. Bagi tim-tim daerah, pendanaan mereka didukung pemerintah daerah karena merupakan tim amatir. Namun apresiasi patut diberikan pada tim-tim mandiri,” tutur Dwi yang akrab disapa Mbah Putih ini.

Menurut Dwi, klub mandiri tersebut akan memberi warna tersendiri di Linus 2016. Mereka juga sudah harus siap bila suatu saat nanti promosi ke Divisi Utama.


Salah satu pemain Orion UAD FC yang bertarung di Liga Nusantara 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (FACEBOOK)

Tidak hanya klub mandiri, tapi juga klub dari kampus. Untuk Linus 2016 DIY, ada tim FC UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) dan Orion UAD (Universitas Ahmad Dahlan) FC.

Sementara itu, Linus 2016 di Jawa Tengah ada Persiharjo UNSA. Klub ini merupakan gabungan dari Persiharjo Sukoharjo dan tim Universitas Surakarta (UNSA).

”Menarik, karena ada tim-tim dari kampus yang memeriahkan Linus. Perguruan tinggi pastinya telah melakukan pembinaan sepak bola dengan benar,” kata Dwi.

”Pasalnya, tim tersebut berasal dari lingkungan akademik. Pembinaannya tentu lebih terarah dan baik,” lanjutnya.

Manajer Persiharjo UNSA, Rio Arya Surendra mengungkapkan, UNSA serius membina sepak bola. Perguruan tinggi tersebut punya kepedulian pada olahraga, khususnya sepak bola.

Universitas itu memberi beasiswa para pemain sepak bola. Pelatih timnas U-19 Indonesia, Eduard Tjong merupakan salah satu alumnus dari UNSA.

Baca juga:

”Kami ingin melangkah seperti yang dilakukan Universiti Teknologi MARA Football Club (UiTM FC),” cetus Rio.

”Kampus itu punya tim sepak bola yang berkompetisi di kasta kedua Liga Malaysia. Saya berharap kampus juga menjadi salah satu tempat pembinaan sepak bola,” imbuhnya.

Persiharjo UNSA memang gagal lolos ke babak berikutnya. Namun, Rio menegaskan pencapaian UNSA dinilai cukup bagus.Mereka menduduki peringkat tiga dari empat klub pada debutnya.

”Jadi, saya tidak mengatakan tim ini gagal. Pencapaian mereka tetap memuaskan. Saya memimpikan suatu saat nanti tim UNSA bisa berlaga di kasta tertinggi,” pungkas Rio.

[video]http://video.kompas.com/e/5071119266001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X