Bastian Schweinsteiger (32) mendekati pintu keluar dari Manchester United. Gelandang asal Jerman itu disebut tidak masuk rencana Manajer Jose Mourinho musim depan.
Sinyal kepindahan Schweinsteiger dari Manchester United sudah menyala kuat.
Ia tak disertakan dalam tur uji coba United ke Swedia dan ditinggalkan berlatih bersama tim junior Setan Merah.
Oleh sejumlah pihak terdekat Basti, Mourinho dianggap tak punya sikap respek sama sekali kepada sang pemenang Piala Dunia 2014 bersama timnas Jerman tersebut.
Akan tetapi, pada satu sisi, sikap Mourinho menyisihkan Schweinsteiger bisa dimaklumi.
Berikut 4 alasan mantan kapten timnas Jerman itu layak ditendang Mou.
1. Kondisi fisik yang ringkih
Happy 32nd birthday @BSchweinsteiger !
— sal (@ssshafira) August 1, 2016
Wish you all the best! #Schweinsteiger pic.twitter.com/DsEuBPiiFs
Schweinsteiger baru merayakan ulang tahun ke-32 pada awal bulan ini. Memang usianya tak muda lagi, tetapi faktor umur yang uzur bukan alasan utama Mourinho menepikan seorang pemain.
Simak betapa ngebetnya Mou merekrut Zlatan Ibrahimovic ke Old Trafford, padahal usia sang bomber sudah 34 tahun.
Ingat pula ketika sang arsitek mengandalkan Javier Zanetti, Diego Milito, atau Walter Samuel, dalam skuat Inter Milan yang menjuarai trigelar historis pada 2009-2010.
Trio asal Argentina tersebut sudah memasuki usia kepala tiga, bahkan ada yang mendekati usia senja, dalam musim gemerlap Inter kala itu.
Baca Juga:
- 4 Alasan AC Milan Harus Menjual Carlos Bacca
- Djanur Tak Terpengaruh Kampanye #savebelencoso
- Garis Merah Angka 99, 90, dan 9 di Napoli
Perbedaan mereka dengan Basti cenderung mengenai kondisi fisik. Suami petenis Ana Ivanovic itu semakin ringkih seturut penambahan usia.
Sepanjang 2015-2016, Schweinsteiger melewatkan 17 partai atau hampir separuh jatah penampilan maksimal di liga karena cedera.
Benar dirinya datang dengan status anggota kontingen kesuksesan Bayern Muenchen meraih 8 gelar Bundesliga dalam 13 musim.
Hanya, dalam dua musim terakhirnya di Bayern, Basti memasuki periode cukup kelam secara pribadi. Dia melewatkan 50 partai akibat gangguan fisik.
Butuh mundur sampai 2012-2013 untuk melihat Schweinsteiger prima dan cuma melalui masa cedera kurang dari tiga pekan dalam semusim.
Sisanya, periode cedera Basti memakan waktu penyembuhan yang lebih lama.
2. Menghemat pengeluaran klub
Meskipun disokong kemampuan finansial yang melimpah, bukan berarti Man United tak terbatas mengeluarkan uang.
Mereka juga mesti mengamankan kondisi di lajur pengeluaran. Penghematan anggaran gaji pemain bintang menjadi salah satu cara.
Dengan menjual Basti, The Red Devils bisa menghemat pengeluaran 20,8 juta poundsterling atau setara Rp 359 Miliar.
Jumlah tersebut muncul dari pembiayaan klub buat menggaji Schweinsteiger sampai kontraknya habis pada 2018.
Basti termasuk pemain mahal di skuat United. Gajinya sebesar 200.000 pounds per pekan cuma kalah dari kapten Wayne Rooney (250.000 pounds per pekan) dan Ibrahimovic (220.000).
Penghematan itu belum menghitung potensi pemasukan sekitar 8-10 juta pounds dari hasil penjualan Schweinsteiger.
[video]http://video.kompas.com/e/5068932453001_v1_pjuara[/video]
3. Persaingan ketat di lini tengah
Sekalipun dipertahankan Mourinho, Schweinsteiger bakal menghadapi persaingan amat ketat di lini tengah Man United.
Untuk posisi gelandang tengah, sang manajer masih punya Michael Carrick, Morgan Schneiderlin, Ander Herrera, hingga Marouane Fellaini.
Hitung pula potensi United mendatangkan Paul Pogba atau gelandang penggantinya jika pemain Juventus itu gagal direkrut.
Kondisi tersebut tidak sehat bagi Schweinsteiger dan klub. Sang gelandang butuh menit bermain untuk membuktikan dirinya belum habis.
Di lain pihak, klub akan merugi terus untuk mengeluarkan gaji tinggi tanpa diimbangi kontribusi yang cukup dari Basti.
4. 'Rasa kasihan' Mourinho
Kenapa publik bereaksi heboh ketika Schweinsteiger dibiarkan berlatih dengan tim U-21 dan tak diajak Mourinho ke Swedia?
Sederhana. Jawabannya adalah karena yang mendapat perlakuan itu Schweinsteiger, sang legenda di Bayern dan timnas Jerman.
Namun, dia bukan legenda buat Mourinho. Basti adalah rekrutan era Louis van Gaal dan cuma menorehkan sebiji gol dalam 18 partai liga pada 2015-2016.
Oleh segelintir pihak yang mendukung Mou, keputusan sang manajer mungkin dinilai realistis karena kemampuan Schweinsteiger di United tak bisa diukur dengan riwayat hidup yang gemerlap di level timnas dan Bayern.
Justru tindakan Mourinho merupakan caranya menunjukkan 'rasa kasihan' karena membuka jalan Basti agar menyelamatkan karier bersama klub lain.
Daripada tak terpakai dan tenggelam semakin dalam di United, gelandang pengoleksi 120 caps di timnas Jerman itu dipersilakan menemukan kenyamanan di tim lain.
Penyingkiran Basti juga ditegaskan Mou 5-6 pekan sebelum penutupan bursa transfer musim panas, sehingga dia punya waktu cukup menentukan pilihan terbaik untuk pelabuhan berikutnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5068932451001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | juara, berbagai sumber |
Komentar