Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PT GTS: Soal WO Borneo FC, Regulasi Itu Sudah Disepakati Bersama

By Segaf Abdullah - Minggu, 31 Juli 2016 | 19:20 WIB
Direktur Kompetisi dan Regulasi PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Ratu Tisha Destira, usai ambil bagian dalan acara Sportvocative di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, pada Selasa (3/5/2016).
VERDI HENDRAWAN/JUARA.NET
Direktur Kompetisi dan Regulasi PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Ratu Tisha Destira, usai ambil bagian dalan acara Sportvocative di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, pada Selasa (3/5/2016).

Direktur Regulasi dan Kompetisi PT Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku operator Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, Ratu Tisha Destria, memastikan Pusamania Borneo FC (PBFC) kalah walkover alias WO dari Perseru Serui.

Sebelumnya, rombongan Pusamania Borneo FC gagal berangkat ke Serui, Kepulauan Yapen, Papua Barat karena kehabisan tiket pesawat.

Tak ayal, laga pekan ke-13 TSC antara Perseru kontra PBFC di Stadion Marora, Minggu (31/7/2016) pun urung digelar.

"Ya, PT GTS hanya mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama oleh setiap tim," ucap Ratu Tisha melalui pesan singkat kepada JUARA, Minggu (31/7/2016) sore.

Terkait hal ini, PBFC sebetulnya sudah berkoordinasi dengan pihak PT GTS. Dua opsi ditawarkan Pesut Etam yakni memundurkan jadwal laga atau pertukaran status tuan rumah ke Samarinda.

"Situasi ini tidak kami inginkan. Kami juga sudah meminta kebijaksanaan PT GTS. Sayang sekali, di saat situasi seperti ini menimpa kami, aturan menjadi sangat kaku," tutur Media Officer PBFC, Abe Hedly, saat dihubungi JUARA.

Baca Juga:

"Padahal, di beberapa pertandingan lain, juga ada perubahan yang dilakukan oleh PT GTS dengan alasan situasional," katanya.

Pada Jumat (29/7/2016), melalui situs resmi PBFC, Nabil Husein, selaku presiden klub, juga buka suara terkait hal ini. Menurut dia, keluhan yang dilayangkan Pesut Etam tersebut tidak mendapat hirauan dari PT GTS.

"Kami bakal dinyatakan WO jika tidak datang ke Serui. Terus terang, kami sudah mencari tiket sepekan sebelum keberangkatan," tutur Nabil.

"Kalaupun ada, hanya tersedia satu atau dua tiket saja. Selain itu, harganya pun sangat mahal, bahkan nyaris setara harga motor matic," katanya.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : JUARA & pusamaniafc.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X