Kejadian pada menit ke-12 pada laga kontra Real Madrid dalam ajang International Champions Cup 2016 (27/7) ibarat dua sisi mata uang bagi Paris Saint-Germain (PSG).
Penulis: Sem Bagaskara
Kapten dan palang pintu andalan Les Parisiens, Thiago Silva, terpaksa meninggalkan lapangan akibat mengalami cedera panggul.
Dia lantas digantikan oleh rekrutan anyar dari Belgia, Thomas Meunier.
Meunier bermain cemerlang. Sepasang gol bek sayap kanan itu membantu PSG menang 3-1 atas Madrid.
Kegemilangan Meunier cukup berhasil mengobati kecemasan fan terkait kondisi Thiago Silva. Tak cuma aksi Meunier yang bikin pendukung Les Parisiens terhibur.
Suporter PSG juga disebut senang melihat penampilan sosok yang “mencederai” Thiago Silva: Jese Rodriguez (23 tahun).
Bukannya Jese seharusnya dihujat oleh pendukung Les Parisiens karena telah membuat Thiago Silva gagal menyelesaikan pertandingan?
Thiago Silva terkapar usai terlibat duel dengan Jese.
Namun, adegan itu justru ditangkap sebagai pertunjukan karakter petarung Jese
Ya, PSG diberitakan gencar melakukan kontak dengan perwakilan Jese. Les Parisiens memproyeksikan sang striker berusia 23 tahun tersebut sebagai deputi bagi Edinson Cavani.
“Musim lalu Cavani terlalu sering bermain sebagai sayap kiri. Ia harus mengerti bahwa dirinya akan menjadi penyerang tengah. Namun, dibutuhkan striker lain bersama Cavani di sektor depan,” ujar arsitek PSG, Unai Emery, seperti dilansir Maxifoot.
Keputusan Madrid membeli kembali Alvaro Morata pada musim panas 2016 kian mengaburkan masa depan Jese bersama klub kebanggaan publik Ibu Kota Spanyol itu.
Supersub
Status sebagai “ban serep” barangkali tetap akan disandang Jese sekalipun dirinya pindah ke PSG. Status sebagai bomber utama hampir pasti disandang oleh Cavani.
Akan tetapi, kemampuan Jese mentas di banyak posisi lini serang dianggap pas dengan racikan skema 4-2-3-1 ala Emery.
Menyandang label spesialis pengganti di bawah kepelatihan Emery juga bukanlah hal yang menyeramkan.
Tanyakan hal itu kepada striker Sevilla, Kevin Gameiro.
Pada 2013/14 dan 2014/15, Gameiro mengemban tugas sebagai deputi bomber utama, yang diperankan Carlos Bacca.
Bukannya tenggelam di bawah bayang-bayang Bacca, Gameiro muncul sebagai salah satu aktor penting kesuksesan Sevilla asuhan Emery.
Gameiro sanggup mengemas total 38 gol pada musim 2013/14 dan 2014/15 meski dirinya cuma mentas selama 4.651 menit. Artinya, striker asal Prancis itu mampu mendulang sebiji gol saban 122 menit berada di lapangan!
Emery kini tampak ingin menjadikan Jese sebagai Gameiro versi PSG. Naluri sebagai supersub sudah ditunjukkan Jese ketika dirinya berkostum Madrid.
Musim lalu ia masih bisa mengoleksi lima gol di La Liga kendati hanya mentas tujuh kali sebagai starter. Rasio menit per golnya adalah 165,2.
[video]http://video.kompas.com/e/5057091527001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar