Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setelah Zidanes dan Pavones, Kini Era Bales dan Carvajales

By Sabtu, 30 Juli 2016 | 21:23 WIB
Gareth Bale tampak lega seusai berhasil mencetak gol dalam drama adu penalti pada final Liga Champions, Sabtu (28/5/2016).
GERARD JULIEN/AFP
Gareth Bale tampak lega seusai berhasil mencetak gol dalam drama adu penalti pada final Liga Champions, Sabtu (28/5/2016).

Pada awal abad ini, Real Madrid populer dengan idiom yang ditelurkan media Spanyol: Zidanes y Pavones (Zidane-Zidane dan Pavon-Pavon).

Penulis: Rizki Indra Sofa

Secara makna, ungkapan itu menjadi sebuah kebijakan yang diusung Florentino Perez di era pertama kepemimpinannya sebagai Presiden Madrid.

Perez mengumpulkan para galactico, pemain bintang berharga mahal seperti Zidane dan mengombinasikan dengan para pemain lulusan akademi seperti Francisco Pavon.

Konsepnya terdengar bagus, tetapi praktiknya tidak. Muncul kecenderungan ketimpangan di berbagai faktor mulai dari pendapatan, skill individual, hingga kekompakan pemain bintang dan nonbintang.

Baca Juga:

Sebagai sosok yang terlibat langsung di era tersebut, pria yang kini menjadi bos Madrid tersebut barangkali merasa teori Zidanes y Pavones baik buat diaplikasikan.

Karena itu, ketika musim ini Madrid tidak melakukan gerakan masif di lantai bursa, indikasinya menunjuk ke arah sana. Zidane dan Perez sepertinya menginginkan ada era baru Bales y Carvajales.

Gareth Bale merepresentasikan era galactico baru, sedangkan Dani Carvajal adalah pilar akademi yang sukses menjadi pilihan utama di skuat. Keputusan Madrid memulangkan bocah akademi lain, Alvaro Morata, semakin memperkuat asumsi tersebut.

Pinjam atau Jual

Perbedaan era Zidanes y Pavones dengan Bales y Carvajales ada pada niatan klub untuk 'menyekolahkan' dulu para pemain potensial ini ke klub lain sebelum serius bersaing di tim utama.

Pemain cantera seperti Morata, Carvajal, Casemiro, Alvaro Vazquez lebih dulu menimba ilmu di klub lain, baik itu dijual dengan buyback clause atau dipinjamkan, yang secara logika lebih punya peluang main reguler dan berkembang.

Alvaro Morata bersinar di Juventus. Casemiro semakin solid ketika dipinjamkan ke Porto. Vazquez tampil bagus di Espanyol. Carvajal bek terbaik ketiga di Bundesliga 2012-2013 ketika bermain untuk Bayer Leverkusen.

Rombongan berikut siap untuk dipanen. Borja Mayoral baru saja dipinjamkan ke Wolfsburg. Bek belia, Jesus Vallejo, merapat ke Frankfurt. Martin Odegaard dan gelandang Marco Asensio siap menyusul usai pramusim Madrid berakhir. Mereka diharapkan bisa menjadi carvajal-carvajal berikutnya.

"Bukan selamat tinggal, tetapi sampai jumpa lagi. Saya senang bisa bergabung ke Wolfsburg. Saya berharap bisa sering bermain dan memberikan titel buat Wolfsburg," kata Mayoral di Marca.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X