Setelah ditunjuk sebagai pengganti Unai Emery di kursi pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli tak hanya cepat dalam menyusun kerangka timnya dengan mendatangkan pemain demi pemain. Eks arsitek timnas Cile itu juga terbilang cepat dalam melakoni adaptasi.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Sampaoli resmi diperkenalkan kepada publik Ramon Sanchez Pizjuan pada 27 Juni.
Dalam rentang tak sampai sebulan, ia sudah merekrut enam pemain: Matias Kranevitter (Atletico Madrid), Pablo Sarabia (Getafe), Hiroshi Kiyotake (Hannover), Joaquin Correa (Sampdoria), Ganso (Sao Paulo), Franco Vazquez (Palermo).
Keenam pemain dengan kombinasi transfer senilai 45 juta euro ini memang layak diakuisisi guna mengompensasi hijrahnya Ever Banega ke Internazionale Milan dan Grzegorz Krychowiak ke Paris St. Germain.
Dua pemain ini punya peran penting bagi Sevilla sehingga Sampaoli butuh pengganti tepat.
Di mata pria asal Argentina itu, Kranevitter dan Correa dinilai tepat.
“Sejalan dengan kemauan para fan Sevilla, saya pun memiliki hasrat tinggi untuk bermain menyerang. Karena itu, kami membutuhkan sekumpulan pemain yang tak punya rasa takut. Seperti yang baru bergabung,” ungkap Sampaoli di situs resmi klub.
Insting Sampaoli soal legiun anyarnya mengena dengan tepat.
Dalam sepasang uji coba yang dimainkan di Orlando, Florida, AS (17 dan 20 Juli), kedua pemain yang disebut di atas terbukti mampu menambal lubang yang ditinggalkan Banega dan Krychowiak.
Permainan Sevilla bahkan lebih penuh variasi.
Baca Juga:
- Gareth Bale Sewa Pulau Rp 6,5 Miliar untuk Melamar Pacar
- Target Usain Bolt di Olimpiade: Bertemu Neymar!
- 5 Pesepak Bola Paling Kreatif di Fantasy Premier League 2016-2017
Kedua uji coba dalam tajuk Supercopa Euroamericana, yang mempertemukan Sevilla sebagai juara Liga Europa serta Independiente Santa Fe (Kolombia) dan River Plate (Argentina) sebagai juara dan semifinalis Copa Sudamericana, berhasil dimenangi Los Nervionenses.
Dalam laga pertama, Sevilla membungkam River dengan skor 3-1, di mana gol-gol disumbangkan oleh Kevin Gameiro, Yehven Konoplyanka, dan Steven N’Zonzi.
Sementara itu, tiga hari berselang, giliran Independiente yang dipukul 2-1. Lagi-lagi berkat gol Gameiro dan Konoplyanka.
Rotasi Formasi
Sampaoli tampak ingin membuktikan kepada Sevillistas bahwa dirinya sangat serius dalam mempersiapkan Coke dkk. menjelang bergulirnya kompetisi 2016/17.
Kendati demikian, Sampaoli mengaku bahwa dirinya masih belum sepenuhnya puas dengan perkembangan timnya.
“Pengembangan ide tentang bagaimana kami harus bermain tampak masih berada di tahap awal. Akan tetapi, dari dua laga ini saya sudah bisa melihat bahwa seluruh pemain memiliki kemauan yang sama. Kami akan menjadi tim ofensif, yang selalu mencoba menguasai permainan,” lanjut Sampaoli.
Skema ofensif Sampaoli begitu kental ketika Sevilla tampil di laga pertama.
Turun dengan komposisi 3-4-3, Sevilla langsung menekan sejak sepak mula. Meski unggul cepat di menit ke-3, tekanan sempat mengendur sehingga keunggulan 3-0 baru muncul setelah jeda.
Di laga kedua, Sampaoli memilih pendekatan lebih aman, dengan menerapkan sistem baku 4-2-3-1.
Hanya, perubahan drastis kudu dilakoni Sampaoli tatkala Nico Pareja diusir keluar akibat mengasari Cordillo. Formasi berubah menjadi 3-5-1, tapi cukup untuk menutup laga dengan kemenangan 2-1.
[video]http://video.kompas.com/e/5065808812001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar