Bermodalkan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar, cukup masuk akal bila Enrique diyakini bakal meneruskan kejayaan Blaugrana, yang meraih tujuh dari sembilan gelar maksimal dalam dua tahun ke belakang.
Benar bahwa Barca hanya tersandung di perempat final Liga Champions dan Supercopa de Espana serta meraih trofi La Liga, Copa del Rey, Piala Dunia Klub, dan Piala Super Eropa. Namun, harus diakui perjalanan Messi cs menuju gelar-gelar ini tak semulus musim pertama Enrique.
Titik-titik lemah mulai tampak jelas. Barca tak punya kedalaman skuat yang mumpuni, terutama di posisi-posisi krusial. Kelelahan pemain bisa dibaca dengan nyata. Karena itu, bisa dimaklumi jika klub bergerak cepat pada bursa transfer musim panas ini dengan merekrut Samuel Umtiti, Lucas Digne, Denis Suarez, dan Andre Gomes.
Barca bahkan masih mencari tambahan satu pemain lagi di sektor penggedor. Upaya mereka terus mendapat ganjalan ketika Nolito, Luciano Vietto, dan Kevin Gameiro satu per satu berbelok arah.
Kendati merekrut empat pemain dan masih mengincar satu lagi, delapan pos dalam komposisi starting XI belum berubah. Messi, Suarez, dan Neymar masih menghuni trisula terdepan, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic tetap memimpin lini tengah, sedangkan Gerard Pique, Jordi Alba, dan Javier Mascherano masih bercokol di belakang.
Persaingan praktis hanya tersisa di dua posisi. Pos kiper diperebutkan Marc-Andre ters Stegen dan Claudio Bravo, sedangkan satu slot di bek kanan menjadi tempat bertempurnya Aleix Vidal dan Digne.
Dengan komposisi serupa musim lalu, lawan bisa lebih mudah menerapkan strategi kontra. Artinya, Enrique harus menemukan aplikasi baru dan segera menerapkannya sejak laga perdana pada 14 Agustus kontra Sevilla di leg I Supercopa.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar