Penyerang senior Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, barangkali masih menjadi ikon sepak bola Indonesia. Jika mengacu kepada statusnya (yang masih) sebagai top scorer tim nasional (timnas) Indonesia plus sederet prestasinya di level klub, pengakuan di atas aman ditulis.
Namun, nama Bambang Pamungkas memang tidak hanya lekat dengan persoalan teknis dalam sepak bola. Hal-hal non-teknis dari pemain dengan panggilan populer Bepe itu pun selalu ditunggu dan siap menjadi santapan empuk awak media.
Bak selebriti Tanah Air, Bambang Pamungkas juga memiliki fans dan haters. Sikap dingin pemain berusia 36 tahun itu seakan menegaskan anggapan 'sok bintang' yang dilabelkan para haters kepada dirinya.
Sebaliknya, pilihan sikap tersebut justru membuat Bepe semakin dicintai sponsor dan produk komersial yang berlomba menjadikannya sebagai brand ambassador.
"Sebetulnya, ada dua alasan saya melakukan itu: pertama, untuk melindungi sekaligus menantang diri sendiri," ucap Bepe dalam acara #BEPE20Bicara 'Battle of Life: Cinta versus Tanggung Jawab' di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan, 24 April 2016 lalu.
"Sejatinya, saya sedang memaksa Anda menolong saya, dengan memberi tekanan kepada saya," tuturnya.
Kini, selain masih aktif sebagai pesepakbola, Bepe resmi berprofesi sebagai motivator sejak tanggal tersebut.
Tidak hanya jago memotivasi, diam-diam suami dari Tribuana Tungga Dewi itu juga tidak kalah handal dengan chef-chef di televisi dalam urusan masak-memasak.
Baca Juga:
- Cristiano Ronaldo Balas Kritik Mourinho dengan Dua Kata
- Sia-siakan Peluang Emas, Kapten Timnas Spanyol Wanita Angkat Baju
- 5 Pesepak Bola Paling Kreatif di Fantasy Premier League 2016-2017
Sebelumnya, bahkan Bambang aktif sebagai penulis dan sudah menelurkan dua buku kumpulan tulisannya. Jadi, menulis menjadi satu lagi kemahiran yang ditampilkan bepe.
Ibarat peribahasa, semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang menerpanya. Peribahasa itu mungkin cocok untuk menggambarkan Bepe sekarang.
Ya, Bepe belum mencetak sebiji gol pun pada Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016.
Namun, berbagai kebolehan yang sudah dibuktikan dia di dalam dan di luar lapangan, tetap menuai banyak pujian dari penggemar sekaligus cacian dari para pembencinya.
Lupakan sejenak soal pujian, berikut adalah lima hal mengapa Bambang Pamungkas pantas 'dibenci':
1. Bola Udara
Sulit menemukan catatan yang menyebutkan berapa jumlah gol yang dicetak Bepe melalui sundulan kepala. Namun, tidak ada yang menyangkal bahwa pemilik tinggi badan 170 sentimeter itu adalah penyambar bola di udara yang sangat ulung.
Hal itu diakui pula oleh duo bek senior Persija, Ismed Sofyan dan Maman Abdurrahman, yang juga pernah menjadi lawan Bepe.
"Ya, saya pikir Bepe masih menjadi salah satu striker yang ditakuti bek-bek lawan di Indonesia. Selain pergerakan, penempatan posisi dia pun sangat bagus, itu yang kerap menyulitkan lini belakang lawan," kata Maman kepada JUARA, Rabu (28/7/2016).
"Lompatan Bepe disegani bek-bek lawan. Bepe bukan tipe striker pengolah bola, namun dia selalu pintar mencari celah di kotak penalti lawan," ucap Ismed.
2. Irit Bicara
Selama ini, Bepe menjadi pesepakbola di Indonesia yang paling sulit dimintai komentarnya. Maka dari itu, Bambang lebih memilih blog dan buku sebagai media untuk mencurahkan isi hati.
Pilihannya tersebut justru membuat Bepe menjadi media darling. Namun, jebolan Diklat Salatiga itu justru memilih menghindar jika ada awak media yang ingin memawawancarainya.
Tak ayal, hal itu pun mengecawakan para pemburu berita yang sudah siap menjadikannya narasumber.
Sah-sah saja memang, akan tetapi, pilihan profesi baru Bepe sebagai motivator sejak 28 April 2016, seharusnya membuatnya lebih cair untuk memberikan wejangan.
3. Pelita Bandung Raya
Kepindahan Bepe ke Pelita Bandung Raya (PBR) pada 2013, tentu cukup menyesakkan bagi Jakmania.
Bukan rival langsung dari Persija memang, namun tidak dimungkiri bahwa nama Kota Bandung sudah sensitif lebih dulu di telinga The Jak. Rivalitas Persija dan Persib Bandung menjadi penyebab.
Sadar kepindahannya tersebut menuai kontroversi kala itu, Bepe pun buka suara.
"Saya tidak memungkiri kalau Persija masih memiliki tempat di hati saya," kata Bepe dalam siaran pers-nya soal kepindahan ke PBR.
Selain itu, kepindahannya ke klub Malaysia Super League (MSL), Selangor FA, pada 2005 silam pun sempat menimbulkan pro-kontra.
4. Serba Bisa
Selain masih aktif sebagai pesepakbola profesional, aktivitas Bepe di luar dunia si kulit bulat juga tidak sedikit. Selain hobi menulis, dia juga suka memasak, bahkan menari.
Lebih jauh, Bepe pun kerap menyempatkan ambil bagian dalam acara-acara bertemakan sosial. Salah satunya, kampanye peduli AIDS yang menjadi perhatian dan digagas oleh yayasan Syair.org.
Orang hebat memang tidak pernah bilang bahwa dirinya hebat, mungkin filosofi tersebut juga yang ingin diterapkan Bepe.
Namun, tetap saja banyak yang sirik.
5. Pesona
Kini, para pesaing Bepe tidak hanya bermunculan dari dalam lapangan hijau. Di lahan komersial, daya pikat Bambang pun boleh jadi membuat selebritis hiburan Tanah Air ketar-ketir.
Buktinya, sebagai pesepakbola, muka Bambang paling sering muncul di layar. Dia pun menjadi duta produk dari berbagai bidang usaha, mulai biskuit sampai asuransi.
Pada usia Bepe yang sudah menginjak tahun ke-36, produk yang menggunakan jasanya sebagai brand ambassador tidak berhenti mengalir.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar