AC Milan tak menjalani pekan yang baik. Belum jelas dan terealisasinya takeover dari konsorsium asal China (GSR Capital) untuk sebagian besar saham klub menyebabkan banyak hal terbengkalai.
Penulis : Rizki Indra Sofa
Media-media Italia seperti Tuttosport, La Stampa, atau Repubblica mengklaim proses pembelian saham klub oleh grup di bawah kepemimpinan pebisnis China, Sonny Wu, itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Dengan kata lain, harapan mendapatkan kucuran dana segar, yang sempat disebut mencapai 100 juta euro untuk belanja pemain saja, di bursa transfer musim panas ini harus ditangguhkan.
Kalau belanja pemain dan kesuksesan di atas lapangan punya garis lurus kesinambungan, maka Milan dipastikan sulit untuk kembali ke masa kejayaan.
Sang juara Piala/ Liga Champions tujuh kali ini sudah tiga musim tak bermain di kompetisi tertinggi antarklub Eropa tersebut.
Prestasi di lapangan, atau dengan kata lain kegagalan merumput di LC, membuat Milan juga tak kunjung mampu menarik minat para bintang sepak bola dunia, yang notabene bisa mengubah peruntungan di atas lapangan.
Logikanya bisa dibalik. Ketangguhan finansial juga bisa membuat para pemain bintang lapangan hijau mau berbaju Milan. Keberadaan mereka berpeluang memperbaiki prestasi I Rossoneri.
Sponsor
Faktor penampilan mereka di ajang antarklub Eropa berarti menggaransi kepuasan bagi para sponsor utama berjangka panjang seperti Adidas dan Emirates lantaran produk mereka disaksikan secara global.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.684 |
Komentar