Banyak yang mempertanyakan keputusan Juventus mengucurkan dana besar demi mendatangkan Gonzalo Higuain sehingga perekrutannya memecahkan rekor pembelian sepanjang sejarah klub. Akan tetapi, lima alasan berikut dapat menjelaskan kelayakan Higuain dibeli mahal oleh I Bianconeri.
Juve menggaet Higuain dari rival Serie A, Napoli, dengan biaya sekitar 90 juta euro (1,3 triliun rupiah). Penyerang berusia 28 tahun itu pun menjadi pemain termahal ketiga sepanjang sejarah bursa transfer di belakang Gareth Bale (100,8 juta euro) dan Cristiano Ronaldo (94).
Selain itu, Higuain resmi menjadi pemain termahal dalam sejarah Juventus. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang kapten Si Nyonya Tua saat ini, Gianluigi Buffon (53).
Sejumlah pihak tidak setuju dengan nilai Higuain. Salah satu dalih ialah usia mantan bomber Real Madrid itu. Karena telah berumur 28 tahun, Higuain diprediksi tidak akan berguna untuk jangka panjang di J-Stadium.
Kendati banyak kontroversi seputar harga, Higuain sesungguhnya pantas dibeli dengan harga tinggi. Berikut lima alasan menurut JUARA.net.
Produktivitas Gol Terbukti
Higuain hijrah ke Juventus berbekal status pencetak gol terbanyak di Serie A 2015/2016 dengan torehan 36 gol. Hal ini menegaskan bahwa dirinya memang striker haus gol.
El Pipita telah membuktikan dirinya produktif, terutama sejak 2008/2009. Dia selalu membukukan minimal 18 gol dengan jumlah penampilan minimal 40 laga di semua ajang sejak musim tersebut.
Catatan Gol Higuain Dengan Laga Minimal 40 Kali
Klub | Musim | Laga | Gol |
Real Madrid | 2008/09 | 44 | 24 |
Madrid | 2009/10 | 40 | 29 |
Madrid | 2011/12 | 54 | 26 |
Madrid | 2012/13 | 44 | 18 |
Napoli | 2013/14 | 46 | 24 |
Napoli | 2014/15 | 59 | 29 |
Napoli | 2015/16 | 42 | 38 |
Jaminan Gelar
Kecuali klub pada awal kariernya, River Plate, Higuain selalu meraih trofi di semua klub yang ia bela. Bersama Madrid (2007-2013), dia merengkuh enam gelar, termasuk tiga titel La Liga (2006/2007, 2007/2008, 2011/2012).
Di Napoli, Higuain memenangi Coppa Italia 2013/2014 dan Piala Super Italia 2014.
Logikanya, Higuain seharusnya bisa meraih berbagai gelar di Juventus, klub yang tengah dominan di Italia.
Oggi sarà il #PipitaLive. Avete qualche domanda da fare a @G_Higuain? pic.twitter.com/gVhq8ZrD3c
— JuventusFC (@juventusfc) July 28, 2016
Kaya Pengalaman
Higuain punya segudang pengalaman mentas di ajang-ajang top, faktor yang tidak banyak dimiliki beberapa pemain Juve saat ini. Pengalaman itu bukan hanya di level klub, seperti bermain di Liga Champions atau Liga Europa, tapi juga di tingkat tim nasional.
Higuain telah berpartisipasi di dua Piala Dunia (2010 dan 2014), dan tiga Copa America (2011, 2015, 2016).
Fisik Bugar
Higuain punya fisik yang bugar. Bahkan, dia jarang mendapat cedera. Hal ini jelas modal yang baik bagi seorang pesepak bola untuk sukses.
Situs Transfermarkt mencatat, sejak di Madrid, Higuain hanya mengalami lima cedera yang memaksanya absen minimal dua pekan hingga berbulan-bulan.
Terakhir kali Higuain mengalami masalah kebugaran ialah pada pertengahan 2014, memaksanya absen membela Napoli selama 30 hari.
Motivasi
Salah satu alasan Juve mau membayar mahal Higuain ialah demi merengkuh trofi LC yang telah lama diidamkan. Motivasi tersebut juga dimiliki sang pemain yang belum pernah memenangi ajang tersebut.
Hanya motivasi lah yang dapat membuat seorang pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Finite le visite! #bienvenidopipita pic.twitter.com/Sxv08paO9t
— JuventusFC (@juventusfc) July 27, 2016
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar