Zlatan Ibrahimovic menjadi orang Swedia keempat yang memperkuat Manchester United. Jika diperluas lagi, striker raksasa bergaris keturunan Balkan itu adalah pesepak bola ke-13 dari Jazirah Skandinavia yang membela Red Devils.
Terminologi Skandinavia mengacu kepada satuan wilayah secara geografis dan kultural di Eropa bagian utara yang mencakup Denmark, Swedia, serta Finlandia.
Terkadang, Islandia dan Kep. Faroe masuk hitungan walau terpisah jauh dari area Semenanjung Skandinavia, yang menjadi identitas wilayah tersebut.
Soal relasi jazirah itu dengan United, Islandia dan Faroe juga boleh ditepikan karena belum ada pemain asal kedua negara tersebut yang mencicipi seragam Setan Merah.
Map from Another Time #scandinavia #norway #sweden #vikings #viking #odin #mjolnir #asatru pic.twitter.com/D5lNYbOIPW
— NorseWarriors (@norse_warriors) March 16, 2016
Hubungan kaum Skandinavia dengan Man United pada era modern dimulai oleh kedatangan Jesper Olsen pada 1984.
Ketika itu, sang mantan bintang Denmark tiba di Inggris dengan modal status salah satu pemuda terbaik di Ajax Amsterdam.
Dia masih berusia 23 tahun dan kondang dengan sebutan Si Kutu karena posturnya yang kecil dan kelincahan meloncat menghindari tekel musuh.
Baca Juga:
- 5 Alasan Dortmund Berpeluang Akhiri Dominasi Bayern Muenchen
- Aremania Sepi di Kanjuruhan, Arema 'Dirayu' Dua Stadion
- Barisan 9 Pengkhianat dari Napoli ke Juventus
Petualangan Olsen pada musim debut di United pun terbilang mulus di bawah polesan Ron Atkinson. Eks sayap kiri lincah itu melakoni 36 partai liga atau 86 persen penampilan maksimal pada First Division 1984-1985.
Semuanya berjalan semakin lancar dengan hadirnya trofi Piala FA 1985 pada musim tersebut.
“Dalam hal gaya bermain dan persiapan, situasi di Inggris amat berbeda dari Belanda. Sungguh momen yang berat pada masa itu di sepak bola Inggris untuk semua pemain. Namun, kompetisi itu adalah liga yang fantastis untuk diarungi,” begitu kenang Olsen.
Hanya, Si Kutu yang lincah tak pernah meloncatkan karier lebih jauh lagi. Level performanya menurun pada musim-musim terakhirnya di United.
Dia justru semakin kesulitan beradaptasi dengan gaya sepak bola Inggris hingga menjadi korban revolusi manajer pengganti Atkinson, Alex Ferguson.
Total, pria kelahiran 20 Maret 1961 itu mengemas 176 penampilan dengan ukiran 26 gol di berbagai ajang berseragam United pada 1984-1988.
[video]http://video.kompas.com/e/5049688714001_v1_pjuara[/video]
Dari era Olsen sampai Ibrahimovic, berikut anggota rombongan Skandinavia yang mendarat di Old Trafford.
Ada yang menjadi legenda, ada pula yang sekadar mampir mengisi riwayat hidup.
1. John Sivebaek (Denmark)
- Musim di United: 1985-1987
- Main/Gol: 34/1
- Prestasi musim debut: -
John Sivebæk #MUFC #Denmark pic.twitter.com/VaneUTQ8T1
— One Norman Whiteside (@WhitesideOne) May 20, 2016
Tak banyak yang bisa dikenang dari kiprah Sivebaek. Musim debutnya cuma menelurkan tiga kali aksi di liga.
Capaian terpenting dalam kariernya justru muncul semusim kemudian. Sivebaek dikenang sebagai pencetak gol pertama United di bawah kepemimpinan Ferguson.
Ia melakukannya ke gawang QPR di liga (22/11/1986) yang memberi kemenangan 1-0 bagi United. Itulah satu-satunya gol Sivebaek selama berkostum Red Devils.
“Manajer bahagia setelah gol itu. Selalu menyenangkan masuk buku sejarah dengan mencetak gol pertama buat manajer baru,” kata Sivebaek.
2. Peter Schmeichel (Denmark)
- Musim di United: 1991-1999
- Main/Gol: 398/1
- Prestasi musim debut: Piala Liga 1991-1992, Piala Super Eropa 1991
Tiba dengan banderol hanya 505 ribu pounds (kini Rp 8,7 miliar), kiper raksasa Denmark ini langsung jadi palang pintu utama.
Catatan 53 laga pada musim debut dan kontribusi terhadap dua gelar menandakan awal kiprah emas Schmeichel sebagai legenda Man United di bawah mistar sampai musim-musim selanjutnya.
3. Ronny Johnsen (Norwegia)
- Musim di United: 1996-2002
- Main/Gol: 150/9
- Prestasi musim debut: Premier League 1996-1997, Charity Shield 1996
Pindah pada musim panas 1996 dengan label bek Norwegia termahal. Kontribusinya di musim perdana langsung besar dengan catatan 42 laga berbuah dua gelar.
Itulah jumlah penampilan terbanyak Johnsen semusim dengan baju Setan Merah.
4. Ole Gunnar Solskjaer (Norwegia)
- Musim di United: 1996-2007
- Main/Gol: 366/126
- Prestasi musim debut: Premier League 1996-1997, Charity Shield 1996
On this day in 1996, Manchester United signed Ole Gunnar Solskjaer. #MUFC Legend! RT if you agree! pic.twitter.com/fSRgEUaa6k
— Man Utd News (@manutd2day) July 23, 2015
United gagal mendapatkan Alan Shearer, yang memilih Newcastle pada musim panas 1996. Fergie malah memboyong striker berlabel unknown dari klub Norwegia, Molde.
Dialah Solskjaer, satu-satunya penyerang yang direkrut Red Devils musim itu. Hasilnya?
Striker beralias Si Pembunuh Berwajah Bayi ini melesat kilat di antara gemerlap bintang sekelas Eric Cantona dan Andy Cole.
Solskjaer langsung menggelontorkan 18 gol – terbanyak dalam semusim di EPL sepanjang kariernya.
5. Henning Berg (Norwegia)
- Musim di United: 1997-2000
- Main/Gol: 103/3
- Prestasi musim debut: Charity Shield 1997
RT @Squawka: ON THIS TRANSFER DAY: In 1997, Man Utd signed Blackburn Rovers defender Henning Berg for £5m. pic.twitter.com/v27QZ0TX9C
— Josimar Fotballblad (@JosimarFotball) August 11, 2014
Berg adalah sosok impian yang diincar Fergie 9 tahun sebelum bergabung pada 1997.
Seperti halnya rekan senegaranya, Johnsen, Berg langsung diandalkan pada musim debut. Terbukti oleh argo 36 laga sepanjang 1997-1998.
Kedatangan Jaap Stam pada musim berikutnya mengurangi jatah tampil Berg di pos bek tengah.
6. Jesper Blomqvist (Swedia)
- Musim di United: 1998-2001
- Main/Gol: 38/1
- Prestasi musim debut: Premier League 1998-1999, Liga Champions 1998-1999, Piala FA 1998-1999
Jesper Blomqvist with Sir Alex Ferguson after signing for Manchester United in 1998. pic.twitter.com/B3dllKBU2A
— 90s Football (@90sfootball) December 9, 2013
Meski masuk skuat juara United yang meraih treble, Blomqvist sebatas disiapkan sebagai pelapis Ryan Giggs.
Musim 1998-1999 itu pula yang menjadi satu-satunya periode panggung dia tampil di lapangan. Sisa dua musim berikut dihabiskan dengan cedera.
7. Erik Nevland (Norwegia)
- Musim di United: 1997-2000
- Main/Gol: 6/1
- Prestasi musim debut: Charity Shield 1997
Remember this guy? http://t.co/cIkz4Zfmqo #MUFC pic.twitter.com/prXI86Zekk
— Man United News (@ManUtdMEN) October 14, 2015
Sebatas pelengkap skuat Manchester United setelah tampil memesona saat melakoni masa trial.
8. Bojan Djordjic (Swedia)
- Musim di United: 2000-2002
- Main/Gol: 2/0
- Prestasi musim debut: Premier League 2000-2001
Tak ada yang spesial. Gelar juara liga pada musim debut sebatas mewarnai catatan riwayat masa bakti yang singkat di United.
9. Henrik Larsson (Swedia)
- Musim di United: 2007
- Main/Gol: 13/3
- Prestasi: Premier League 2006-2007
ON THIS DAY: In 2007, Henrik Larsson makes a goalscoring start to his United career https://t.co/sbKjmKjOjd #mufc pic.twitter.com/i1fzq5qawV
— Man United News (@ManUtdMEN) January 7, 2016
Kiprah singkat Larsson sebagai pinjaman setengah musim menggoreskan kesan positif di mata Sir Alex dan fan.
Dalam usia 35 tahun, striker legendaris Swedia itu langsung mencetak gol pada partai debut.
Larsson pergi dua bulan sebelum United menggaransi titel liga dengan kontribusi yang cukup membuatnya berhak dianugerahi medali.
10. Anders Lindegaard (Denmark)
- Musim di United: 2010-2015
- Main/Gol: 29/0
- Prestasi musim debut: Premier League 2010-2011, Community Shield 2010
Manchester United tell Anders Lindegaard he can leave the club on a free transfer. [Daily Mail] #MUFC pic.twitter.com/vuWaxaivHI
— Manchester United (@ManUnitedWorld) August 4, 2015
Hanya mengisi slot kiper ketiga pada musim debutnya. Peran Lindegaard dalam kesuksesan klub meraih dwigelar sebatas figuran.
11. Joshua King (Norwegia)
- Musim di United: 2009-2013
- Main/Gol: 2/0
- Prestasi musim debut: Piala Liga 2009-2010
Former Manchester United striker Joshua King has signed for newly promoted to the Premier League outfit, Bournemouth. pic.twitter.com/TJVatrFinC
— United Ramble (@UnitedRamble) May 28, 2015
Pemain jebolan akademi yang gagal mengilap usai promosi ke tim utama.
Melihat rekam jejak para pendahulunya asal Skandinavia di Old Trafford, Ibrahimovic pun dihadapkan pada pilihan yang dinantikan fan.
Apakah dia akan langsung sesukses Si Kutu Olsen, Si Raksasa Schmeichel, dan The Babyface Solskjaer?
Ataukah hanya pas-pasan, bahkan gagal menonjol seperti sisanya? Bersiaplah menanti, Mancunian!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | JUARA/Bolavaganza |
Komentar