Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sam Allardyce Kembali Buka Wacana Libur Musim Dingin

By Suryo Wahono - Selasa, 26 Juli 2016 | 09:57 WIB
Sam Allardyce saat mendampingi Sunderland dalam laga Premier League kontra West Ham United di Boleyn Ground, 22 Juli 2016.
IAN KINGTON/AFP
Sam Allardyce saat mendampingi Sunderland dalam laga Premier League kontra West Ham United di Boleyn Ground, 22 Juli 2016.

Sam Allardyce telah ditunjuk sebagai pelatih timnas Ingris. Akan tetapi, Allardyce rupanya masih menyimpaan ganjalan soal jadwal liga. Mantan bos Sunderland tersebut kembali mengembuskan gagasan tentang jeda kompetisi kala musim dingin.

Menurut Big Sam, libur musim dingin di liga akan membantu menjaga kebugaran pemain. Banyak manajer yang telah mengeluhkan padatnya jadwal Premier League pada akhir tahun.

Manajer Arsenal, Arsene Wenger, juga pernah mengungkap hal yang sama, tetapi belakangan malah ikut arus.

Louis van Gaal ketika masih menangani Manchester United pernah menganggap bahwa jadwal Premier League selama musim dingin, terutama saat Boxing Day, adalah sesuatu yang tidak menguntungkan. Namun, wacana Van Gaal itu kemudian dibantah Wenger.

"Saya sangat menghormati Louis van Gaal. Akan tetapi, saya tidak sepakat dengan dia soal itu. Mungkin karena saya sudah lama bekerja di Inggris," ucap Wenger ketika itu. 

"Saya pernah berpikiran serupa ketika baru tiba di sini. Namun, saya akan menangis jika ada perubahan. Sebab, bermain di musim dingin adalah tradisi sepak bola Inggris," tuturnya lagi.

Kini, Sam Allardyce kembali memunculkan wacana libur musim dingin. Hampir semua liga-liga besar Eropa sedikitnya libur selama dua pekan antara Desember sampai Januari kecuali Inggris.

Menurut Big Sam, hal itu akan berdampak kepada penampilan timnas karena para pemain harus menjalani jadwal paling padat dibandingkan negara-negara lain.

"Saya telah mengusulkan libur tengah musim selama 10 tahun. Tuntutan fisik dan mental terhadap para pemain begitu besar. Jeda akan membantu mereka dan timnas. Januari dan Februari selalu menjadi periode tersulit," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Allardyce bahkan mewanti-wanti bahwa ketiadaan libur itu adalah penyebab signifikan mengapa Inggris belum lagi meraih gelar di turnamen antarnegara.

Baca Juga:

Pada pertengahan Maret 2015 lalu, Allardyce bahkan menganggap kegagalan Chelsea bertarung di Liga Champions karena tak ada libur kompetisi selama musim dingin. Chelsea ketika itu hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Paris Saint-Germain di babak 16 besar leg kedua. Akibatnya, PSG yang akhirnya lolos.

"Saya pikir kita tidak membantu diri sendiri soal jadwal pertandingan (Inggris). Bermain di gim sebanyak itu, melewati Natal dan Tahun Baru, tidak berkesempatan untuk meliburkan liga beberapa pekan, membuat setiap klub (Inggris) yang bermain di Eropa dirugikan," papar Allardyce ketika itu seperti dilansir Daily Express.

Ketika kembali bermain di Eropa, klub-klub Inggris menurut Allardyce berpeluang besar menambah daftar cedera, selain kelelahan fisik dan mental.

"Jadi, saya pikir itu ada hubungannya," ucap Big Sam. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Daily Mail, Daily Express


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X