Pelatih PSM Makassar, Rene Alberts, mengaku belum memiliki bukti otentik terkait tudingan mafia sepak bola dalam ajang TSC. Namun, dia siap memenuhi panggilan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) untuk menjelaskan komentarnya.
Alberts disorot setelah PSM kalah 1-4 dari Madura United, Rabu (20/7/2016). Dalam pertandingan tersebut, ada perdebatan ketika pemain belakang PSM, Ardan Aras, dianggap menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti.
Seusai laga, dia menyatakan bahwa pertandingan telah dikendalikan oleh mafia dan menuntut perbaikan kualitas wasit. Hanya, kecurigaan pelatih berusia 61 tahun itu masih sebatas pandangan mata di lapangan.
"Saya menuduh ada mafia berdasarkan penglihatan terhadap kepemimpinan wasit Dodi Setia yang tidak adil," seperti dilansir Antara, Jumat (22/7/2016).
Lantaran komentar keras Albert, Direktur PT GTS Joko Driyono berniat memanggil arsitek berkebangsaan Belanda itu. Alberts pun siap memenuhinya.
"Saya siap datang untuk bicara dengan operator terkait dugaan mafia dalam laga PSM melawan Madura United. Terlebih lagi, semua orang melihat pertandingan itu," ucap dia.
Di lain sisi, Madura United mengecam komentar Alberts melalui lima pernyataan sikap. Salah satunya, Madura United berniat melaporkan Alberts ke kepolisian apabila komentarnya tidak terbukti.
[video]http://video.kompas.com/e/4942250502001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Antara |
Komentar