Inter di bursa musim panas ini sering dikaitkan dengan nama Yaya Toure, Joao Mario, hingga Axel Witsel. Pertanyaannya, buat apa Inter mencari gelandang sentral lagi?
Penulis : Anggun Pratama
Dalam skuat yang tercantum di situs resmi klub, Inter.it, terdapat nama Ever Banega, Geoffrey Kondogbia, Gary Medel, Assane Gnoukouri, Marcelo Brozovic, dan Felipe Melo.
Keenam pemain itu pun sudah memiliki karakter bervariasi. Medel dan Melo adalah tukang jegal. Banega punya kemampuan sebagai pengatur permainan plus sarat pengalaman.
Brozovic punya kaki lincah dan berpotensi besar sebagai gelandang serang pencipta peluang. Ia malah bisa ditempatkan di beberapa posisi seperti sayap kanan.
Kondogbia punya tenaga besar yang bisa melindungi lini belakang sekaligus menjadi inisiator sebuah serangan. Bolehlah Gnoukouri kita coret mengingat usianya masih belia (19 tahun).
Kebutuhan Inter akan gelandang pemikir yang sanggup mengatur permainan seperti yang terlihat di sepanjang musim lalu sudah ada dalam wujud Banega.
Ia baru saja datang ke markas latihan tim di Appiano Gentile pada 19 Juli. Banega tak dibawa ke Amerika Serikat karena baru selesai berlibur usai tampil di Copa America 2016.
Tentu perburuan gelandang sentral Inter kembali pada kebutuhan Mancini.
Menilik dari sistem 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang sering digeber Mancio musim lalu, memiliki enam gelandang sentral bisa dibilang cukup, entah untuk rotasi tenaga atau perubahan taktik di tengah laga melihat variasi karakter gelandang Inter.
Baca Juga:
- Mourinho Ungkap Kalimat Maut yang Buat Ibrahimovic ke Man United
- Akibat Selai Roti, Kiper Klub Amerika Bikin Gol Bunuh Diri Memalukan
- James Rodriguez: Saya Tahu Real Madrid Terima Tawaran Rp 1,2 Triliun
Dalam sistem itu pula terlihat sebetulnya Inter membutuhkan pemain sayap, terutama di sisi kanan. I Nerazzurri punya Ivan Perisic di sisi kiri yang tampil bagus di sepanjang Euro 2016 bareng Kroasia.
Karena itu, kabar Sang Biru-Hitam sedang mencoba mendekati Antonio Candreva (Lazio) atau belakangan Juan Mata (Man. United) dan Juan Cuadrado (Chelsea) membuat manuver Direktur Olah Raga Piero Ausilio lebih masuk akal.
Ketiganya juga bisa bisa menghadirkan taktik alternatif bila dibutuhkan. Candreva dan Cuadrado sanggup bermain sebagai bek sayap, sementara Mata punya kualifi kasi bermain di belakang penyerang.
Bayangkan bila Mauro Icardi mendapatkan layanan spesial dari Banega dan juga Mata.
Mmm... ngerih!
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.682 |
Komentar