Juan Jesus datang ke Roma hanya dengan status pinjaman dari Inter. Tetapi, I Lupi sudah menggadang-gadang bek asal Brasil itu sebagai salah satu figur penting yang akan menjadi solusi sering bocornya lini belakang I Giallorossi pada kompetisi musim lalu.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Pemain berusia 25 tahun itu punya kemampuan serbabisa. Dia sanggup dimainkan di semua posisi lini belakang walaupun preferensinya adalah bek tengah.
Juan Jesus melakukan debutnya bermain untuk Roma pada uji coba melawan Terek Grozny, Minggu (17/7/2016).
Eks pemain klub Brasil, Internacional, itu tampil sebagai bek tengah dalam pola 4-3-3, berduet dengan Kostas Manolas. Roma menang 3-2.
Dilihat dari skornya, Juan Jesus bisa dibilang gagal memenuhi harapan. Roma kebobolan dua gol. Tapi, pelatih Luciano Spalletti tetap merasa puas mengomentari performa sang bek.
"Juan Jesus bermain sesuai perkiraan kami. Dia pemain bertenaga yang bereaksi dengan cepat dan menutupi area yang membutuhkan keberadaannya," kata Spalletti kepada Roma TV.
Baca Juga:
- Reaksi Ibrahimovic terhadap Nomor Kostum di Manchester United
- Barcelona Siap Dirikan Sekolah Sepak Bola di Indonesia?
- Indonesia Kian Sukses Sedot Perhatian FC Barcelona
Dua gol yang bersarang ke gawang Roma memang tidak bisa disebut karena kesalahan Juan Jesus. Gol pertama karena gelandang Emerson Palmieri kehilangan bola.
Pemain Terek langsung melakukan tembakan silang tanpa Juan Jesus atau Manolas sempat memblok. Gol kedua adalah sebuah tendangan bebas langsung.
"Juan Jesus tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, tentu saja dia harus menyesuaikan diri dengan detail yang merupakan konsep permainan tim ini," ujar Spalletti lagi.
"Pelatih menanyakan apa posisi favorit saya. Menurut saya adalah di tengah-kiri, tapi saya siap bermain di mana saja. Ada metode yang berbeda di Roma dibandingkan Inter. Di sini kami lebih banyak bermain dengan bola, membuat satu-dua sentuhan," kata Juan Jesus lagi.
[video]http://video.kompas.com/e/5044898414001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.682 |
Komentar