Josep 'Pep' Guardiola (45) meninggalkan Bayern Muenchen tanpa sumbangan trofi Liga Champions. Meski demikian, peracik taktik asal Spanyol itu tidak dianggap gagal.
Pendapat tersebut diutarakan legenda Bayern Muenchen, Giovane Elber, pada sesi wawancara di sela-sela kegiatan Allianz Junior Football Camp Asia 2016 di Badung, Bali, Kamis (21/7/2016) malam WITA.
Menurut striker tajam Bayern pada 1997-2003 tersebut, saat Pep tiba, ekspektasi publik yang ingin melihat tim menjuarai Liga Champions begitu tinggi.
Baca Juga:
- Debut Bek Persib Bawa Berkah di Tanah Papua
- Kepada Tukang Cukur, Pogba Mengaku Gabung ke Man United
- 5 Hal Menarik yang akan Dibawa Georginio Wijnaldum ke Liverpool
Namun, tidak semuanya pelatih bagus sukses menorehkan gelar yang diharapkan.
Ketika meninggalkan kursi pelatih Die Bayern dan menyerahkannya pada Carlo Ancelotti musim panas ini, Pep mewariskan gelar Bundesliga tiga musim beruntun, dua trofi Piala Jerman, serta masing-masing satu titel Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub.
"Pep tidak bisa dikatakan gagal. Benar bahwa fans Bayern berharap klub menjuarai Liga Champions, tetapi catatan 6-7 gelar hanya dalam 3 musim sudah membuktikan kualitasnya sebagai pelatih juara. Tidak banyak pelatih yang bisa memenangi trofi seperti dia," ujar Elber.
Di bawah polesan Guardiola pada 2013-2016, Bayern selalu mentok di fase semifinal Liga Champions.
Meski selalu gagal menembus final dan mengangkat trofi, Guardiola disebut telah meninggalkan warisan lebih penting dalam segi teknis guna menerapkan filosofi di Bayern.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | juara |
Komentar